AHM : AHM Cibitung, Hari pertama di AHM Cibitung

Pertama kali masuk langsung menuju Parkiran motor karyawan ~~ya iyalah, emang menuju toilet..??hhe~~. Dari pertama uda buta mo ngapain ntar. Maklum pengalaman pertama, masuk perusahaan besar.
Berbekal busana kebesaran AHM putih polos, sepatu safety serta surat penempatan dari Sunter aku melangkah pasti menuju pabrik Honda terbesar ini. Dengan motor pinjaman dari sepupuKu, aku berangkat pagi sekali. Berharap dapet teman yang banyak dan atasan yang baik serta mengerti kebutuhanku disini.
Setelah masuk dan markirin motor ditempatnya (giLa BooK, parkirannya kAyak d MaLL lho ^^), aku langsung menuju lobby atau lebih tepatnya ruang tunggu. Disana aku menunggu dari jam 6.15 mpe jam 7.10. Itupun juga karena ada temen PKL-ku yang kebetulan ayahnya jd supervisor disini, jadi aku masuk bareng dia.
Langsung naik ke lantai 2 menemui sub.dept welding plant 3, yang membawa aku langsung menuju ‘jerohan’ pabrikan motor terbesar di Indonesia ini. Ditempat ini suara suara aneh dari berbagai macam mesin meraung raung menjadi satu, itulah Indonesia.. itulah pabrik maksudku..hehe.
Tanpa ba bi bu aku kenalan ma head dept.nya plant 3 ini yaitu masku sendiri dan seorang bapak alumni SMK bernama bapak Mugiarwoko. Beliau inilah yang mengajakku touring menjelajahi sejengkal demi sejengkal tanah di Jababeka Industri ini. Orang yang menurut pandanganku sudah berusia kepala 5 dan akan segera pensiun ini sungguh ramah. Berbakat juga dia jadi guide..hihihi. Mulai dari welding dept hingga assy dept aku ditemani beliau
Nha, sekarang waktunya mengurai satu persatu departemen produksi di AHM ini. Yang pertama tentu saja adalah CastiNg DepT atau bahasa Indonesianya Devisi penGecoran. Pada devisi ini dihasilkan mesin mesin yang tercetak rapi dan tangguh (oalala, mesin Honda yang tangguh ini dihasilkan disini ni pemirsa sekalian.^__^). Disini, mesin dibuat mulai dari nol hingga menjadi mesin yang siap dilarikan kedevisi assy. Oh iya, sebelum lari ke devisi Assy, mesin harus dilakukan tes firring, yaitu test yang bertujuan untuk menguji kelayakan mesin. Metode pengetesan dilakukan secara sampling saja. Taukan artina sampling..? hmmm, yuupp, nggak semua mesin ditest alias hanya beberapa saja. Semua komponen mesin dibuat disini, mulai dari blok silinder hingga isinya.
Setelah berhasil melewati rintangan pertama, selanjutnya komponen komponen tersebut dirangkai di devisi machining, nggak terlalu sulit, karena semua udda tersaji dan tinggal plek.
Devisi ke 3 adalah welding. Pondasi body dan mesin dihasilkan disini. Frame frame penyusun rangka yang udda jadi dirangkai dan digabungkan disini. Upps, jangan salah karena semua proses dilakukan oleh robot. Robot robot yang menurutku sangat professional. Tinggal tempatkan frame dan pelat penyusun lainnya di jig lalu tean tomBol.. sreekkk,kreeeteekkk,krettteekkk.. tuuit.tuuiitt jadi deh. Paling just sekitar 20 detik. Setelah jadi tentu saja ada beberapa lasan yang kurang rapi, nha disini dirapikan dulu sebelum dilarikan ke devisi 4, assy. Selain memproduksi rangka motor, devisi pengelasan ini juga menghasilkan fuel tank alias tanki bahan bakar. Menggunakan 2 proses las, rata rata sebuah tanki diproduksi dalam waktu 25detik. Pertama tama dilakukan proses las titik (Spot Welding) trus dilanjut dengan seam welding. Untuk pengujian, digunakan uji kebocoran atau leak test. Setelah berhasil dan terbebas dari kebocoran, siap siap di finishing dengan vakum untuk mengilangkan sisa sisa cairan yg bisa menimbulkan korosi nantinya… Wuuih, banyak bgt ya Welding departemant ini..hehe. Oh iya, di Welding Depart ini pula aku akan menghabiskan 30 hariku yang tentunya pebuh tantangan dan melelahkan.
Lanjut ke devisi terakhir, yaitu devisi Assembly atau disingkat menjadi assy. Disini bagaikan hilir dari semua produksi dari devisi devisi yang lain. Casting, Machining dan welding berkumpul disini. Oh iya, ada juga plastic injection plant, yang membuat body dan melakukan pengecatannya juga.
Oke, kembali ke assy devision. Perakitan dilakukan disini, mulai dari mendudukkan mesin dirangka, melekatkan body hingga membangun kaki kaki. Setelah kelar semua baru deh dilakukan tes run, metode tes inipun secara sampling.