Sahabat semuanya, sekedar sharing di pagi hari yang cerah ini,
Di tengah carut marutnya konflik persepakbolaan kita, bolehlah saya sedikit bermimpi, mimpinya si gila bola untuk tahun 2022 nanti.
Seperti kita ketahui bersama, PSSI kabinet Djohar Arifin telah mencanangkan dan membuat program kerja, agar timnas Garuda bisa lolos untuk pertama kalinya ke putaran final World Cup 2022 yg akan di selenggarakan di Qatar. sebuah Negara kecil yg terletak di semenanjung teluk Arab. Negara yg kaya akan minyak dan gas alam, serta hanya mempunyai penduduk local +- 400 ribu orang saja ( sensus 2010 ), serta bila di gabung dengan para expatriate-nya pun hanya berjumlah 1,7 juta orang.
Walaupun berpenduduk sedikit, tapi kita tidak bisa meremehkan Qatar dalam bidang olah raga, banyak event olah raga berkelas dunia berlangsung disini tiap tahunnya seperti GP motor, Tennis WTA dan ITF, Atletik diamond league, balap sepeda, balapan kuda,Golf, dsb. Ambisi Qatar saat ini adalah menjadikan Negara mereka sebagai Negara olahraga dunia.
Dan Qatar adalah negara pertama dan satu satunya hingga kini di belahan Jazirah Arab yg pernah menjadi tuan rumah Asian Games 2006, Piala sepak bola Asia cup 2011 serta Arab games 2011 yg baru saja selesai dan di ikuti 21 negara . selain itu pula Qatar sudah biding buat menjadi host Olimpiade musim panas 2020 nanti.suatu prestasi dan ambisi yg patut di puji.
Catatan kecil ini adalah mencoba menarik benang merah, serta melihat apa yg akan terjadi di 2022 buat Qatar,Indonesia serta kami para expatriate dari Indonesia yg mencari nafkah di sini.
Berbicara sepakbola, dari segi prestasi timnas , Qatar sampai saat ini bukanlah yg terbaik di Asia bahkan di Arab sekalipun, tetapi dengan pengelolan kompetisi yg baik serta dukungan penuh dari semua pihak, saya percaya dalam waktu tidak lama lagi Qatar akan menjadi kekuatan baru sepakbola Asia. Pembelian club Malaga di Spanyol, PSG di Perancis serta kemungkinan besar pembelian sebagian saham MU di Inggris oleh kerajaan Qatar, adalah bagian dari misi mewujudkan mimpi agar timnas Qatar di World Cup 2022 bisa berbicara banyak.
Tentu rekan masih ingat akan pesepak bola yg bernama Gabriel Batitusta (Argentina), Frank De Boer ( Belanda) yg sekarang melatih Ajax Amsterdam, Juninho & Ze Roberta (Brazil ), bahkan seorang Pep Gourdiola pelatih Barcelona, serta sederet bintang tenar lainnya pernah merasakan menjadi bagian pemain dari klub di Qatar.
Tengok saja para pelatih yg sekarang masih berkiprah menangani club sepak bola di Qatar, diantaranya adalah Sebastiao Lazaroni ( Qatar SC ), dia yg pada tahun 1990 menjadi pelatih timnas Brazil untuk WC Italia 1990, selain itu juga pernah melatih Fiorentina,Fenerbache dll.
Lainnya adalah Bruno Metsu ( Al Garafa ), orang Perancis yg membawa Senegal di WC 2002 lolos sampai 8 besar yg salah satu korbannya adalah negaranya sendiri yg saat itu juara bertahan piala dunia.
Jorge Fossati ( Al Saad ), lelaki tua yg tahun 2004 melatih timnas Uruguay dan di Copa America 2004 teamnya juara ke tiga..banyak club besar pernah ditanganinya dan salah satu karya terbesarnya adalah membawa Al Saad juara Asia 2011 dan saat kejuaraan piala dunia antar club desember 2011 kemarin, berhasil menjadi juara ke 3 setelah di kalahkan Bercelona di semi final.
Dari data IHHS Germany 2012, 4 dari 100 pelatih bola terbaik di dunia yg sekarang masih melatih ternyata tinggal dan bekerja di Qatar.
Selain itu mereka mempunyai akademi sepakbola yg fasilitasnya nomor wahid, beberapa anak Indonesia pernah dan ada yg masih di latih disana.Akademi ini terdiri dari banyak level dan mereka membagi 2 tim yg bersinergi dengan baik, yakni tim yg diperuntukan buat penduduk asli Qatar dan satu tim lagi adalah untuk para anak-anak expatriate yg orang tuanya bekerja di Qatar.
Tiga foto dibawah ini adalah mengenai akademi sepak bola tersebut yg bernama ASPIRE.
Dalam Aspire Stadium dome ini semua fasilitas olahraga indoor lengkap tersedia, bahkan lapangan sepakbola ber AC dengan rumput sintetis standar International pun tersedia.
Tujuh buah lapangan sepakbola outdor milik akademi Aspire,sekelas dengan akademi sepakbola milik Barcelona Spanyol . kalau akademi saja
Seperti ini ,apalagi fasilitas buat timnasnya ??
Tujuh buah lapangan sepakbola outdor milik akademi Aspire yg bisa semuanya dipakai main malam karena lampunya yg terang benderang.
Semua lapangan sepakbola di Qatar yg dibawah pengawasan pemerintah daerah, dikampung sekalipun. wajib hukumnya bisa dipakai main malam.
INDONESIAKU, INDONESIAMU JUGA….INDONESIA YG KITA CINTA
Sejauh yg saya tahu, Qatar banyak berharap dari para Indonesia yg tinggal disini dalam segala bidang, diantara yg utamanya adalah dukungan yg Penuh dalam membangun sepakbola Qatar menuju tingkatan yg lebih baik dari yg sekarang, Qatar dalam setahun mengucurkan +-$ 170 juta/thn, hanya untuk sepakbola di dalam negerinya saja..dukungan dana yg nyaris tanpa batas membuat banyak club bisa mendatangkan pemain dengan Kwalitas yg bagus dan dengan mudah melakukan pembinaan pemain usia dini disegala tingkatan..kendala terbesar di Qatar adalah sedikitnya bibit Pemain yg baik..serta penonton yg kurang banyak. sesuatu yg lumrah karena jumlah penduduknya saja seupil doang he..he…
Karena itulah mereka/ pemerintah Qatar banyak berharap dari para expatriatenya agar berperan aktif, salah satu yg di sasar utamanya adalah para Indonesian. Bangsa kita yg terkenal gila bola,membuat mereka ke sengsem setengah mati, bukan hanya pada talenta mudanya tetapi juga “ kegilaan” para penontonnya .masih ingatkan akan kekalahan Indonesia atas Qatar 0-4 pada tanggal 11-11-2011 di kwalifikasi piala dunia Brazil 2014.
Timnas Garuda kita boleh kalah telak saat itu, tetapi semua Indonesian di Qatar hari itu berhasil membuat sejarah untuk kali pertama di Qatar, Tidak pernah dalam sejarahnya ketika dalam pertandingan resmi sepakbola,jumlah penonton tuan rumah kalah telak dari sisi jumlah,kesolidan Dan keatraktifan di stadium. Hari itu stadium Al Saad Qatar laksana Senayan di final SEA Games 2011. Merah-merah dan putih dimana-mana.
Salah satu syarat terciptanya prestasi,khususnya di sepakbola, adalah adanya pembinaan yg berjenjang, tersedianya pelatih yg baik serta didukung oleh sarana dan prasarana yg mendukung. Ketiga syarat tersebut sekarang ini sudah tersedia di Qatar, tinggal bagaimana kita memanfaatkannya.
Foto dibawah ini, gambaran bagaimana pasukan Merah Putih mewarnai kehidupan sehari hari sepak bola Qatar.
Bung Ini bukan di Senayan Jakarta, berkat hubungan yg baik antara PSSInya Qatar dengan masyarakat Indonesia di Qatar, mereka mengijinkan semua anak pendamping pemain timnas Garuda saat bertanding di Qatar dalam rangka kualifikasi Pra Piala Dunia 11.11.2011 adalah anak-anak Indonesia yg tinggal di Qatar.
Coba Negara mana di dunia yg melakukan hal tersebut dalam suatu pertandingan resmi ???
Al Saad stadium memerah serta membahana oleh Indonesia Raya tercinta.
Ratusan bahkan ribuan penonton Indonesia yg tidak kebagian tiket pertandingan di Al Saad stadium, menjadikan arena tersebut menjadi
ajang reuni dan temu kangen sesama anak bangsa.
BIBIT MUDA KITA, semuga tidak layu sebelum berkembang.
Qatar Indonesia..tak perduli pakai Merah atau Putih… GARUDA didada dan di hati kita semua.
Anak anak ini mungkin secara bakat, masih kalah jauh dibandingkan rekan-rekannya di Indonesia sana, tetapi Insya Allah berkat latihan yg rutin, Fasilitas yg baik serta kerja yg sangat keras, mereka akan bisa lebih berbicara banyak nantinya di percaturan sepakbola dunia.
Anak-anak Indonesia sedang mendapat pelatihan sehari dari pelatih timnas Qatar under 17 yg berasal dari Belanda.
Anak-anak Indonesia di Qatar terlatih bermain lawan bangsa kulit putih maupun hitam legam sekalipun, dan jangan ditanya cas cis cus dalam Bahasa Inggrisnya he..he.., mereka bahkan lebih mahir berbahasa Inggris dibandingkan berkomunikasi pakai bahasa Indonesia. Terlebih lagi ternyata bahasa Indonesia teman-teman dari Sumatra dan Kalimantan ternyata EYDnya berbeda dengan rekan-rekannya yg dari Jawa..
jadi ya sudah speak English saja he..he..
Al Arabi Stadium….We are here guys.
Pak Yunus Bani sejatinya adalah salah seorang karyawan Qatar Gas, seorang yg sangat perduli pada sepakbola bahkan cenderung gila bola karena menempatkan sepak bola sebagai istri pertamanya. buat mereka yg mengenal secara pribadi seorang Yunus Bani hanya kata salut dan respect yg mendalam atas semua dedikasinya salam ini.
Mantan pemain Persiraja Banda Aceh dan dengan biaya sendiri tahun lalu ikut kursus kepelatihan sepakbola di Belanda, berkat kerja kerasnyalah nama sepakbola Indonesia di Qatar berkibar dengan kencang dan gagahnya.
Anak didiknya selalu mendapatkan equimpment kelas satu,fasilitas lapangan yg bagus,fasilitas bus yg bisa membawa kesemua wilayah di Qatar untuk main bola, bisa berseparing partner dengan banyak club sepak bola di Qatar.yang pasti berkat kerja keras beliau bertahun tahun selama ini, sekarang mulai membuahkan hasil untuk Indonesia tercinta..paling tidak nama baik kita..
Dua tahun ini pak Yunus Bani dan rekan, telah mengadakan tournament bola under 13 se Qatar, salut dan mabrouk pokoke.
Sesuatu yg membuat saya semakin terharu adalah anak-anak bila bertanding bola selalu memakai jersey merah putih plus lambang garuda didada..patriotisme yg terus ditanamkan selalu dalam dada anak anak kita.
Doha port Stadium adalah salah satu stadium baru yg sedang di bangun untuk menyambut Qatar World Cup 2022, akankah stadion ini
Akan menjadi saksi mata bahwa Bangsa yg besar, Indonesia tercinta akan bisa sampai pada putaran final piala dunia 2022 nanti, mari kita berdoa, berusaha dan bekerja keras agar mimpi kita bisa terlaksana.
Seandainya saja Indonesia sampai lolos, tak sulit rasanya buat timnas mendapat dukungan seporter..30~40 ribu penonton berseragam merah putih akan mudah di dapat.Dukungan para tenaga kerja Indonesia di Qatar khususnya dan Timur Tengah umumnya akan mem-
Banjiri stadium saat itu nanti tiba.
Kalaulah Sang Garuda gagal lolos ke WC 2022 sekalipun, saya masih punya harapan lain. Pemain timnas sepakbola Qatar yg sekarang 75% adalah pemain naturalasi yg dari Negara-negara Arab lainya ,afrika dan Amerika selatan . kelak di 2022 nanti akan ada pemain yg bernama Backtiar Sinaga, Iwan Widodo,Hasannudin Samad atau Alex Watoranggi di TIMNAS Qatar nanti.
Kita akan pasti bangga, sebangga sebagian masyarakat Indonesia memakai kaos Garuda dengan nama punggung GONZALES yg anak Uruguay itu.
Saya kira tidak ada salahnya anak anak di atas berwarga Negara Qatar, toh kebanyakan mereka dari kecil sudah tinggal di Qatar bahkan banyak yg lahir disini..
Bagi kita yg gila bola, cita cita apalagi coba yg kita impikan, selain Indonesia bisa juara dunia sepak bola dan kelak ketika kita meninggal dunia bisa masuk surge..amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar