Selasa, 05 April 2011

2 Hari di Kota Keraton, Jogjakarta


Liburan semester kali ini terasa berbeda apabila dibandingkan dg liburan semester2 sebelumnya. Liburan kali ini terasa sangat nikmat dan indah sekali, Mengapa..? yuup karena sebelum liburan ini terjadi, aku disibukkan oleh agenda agenda kampus yang luar biasa menyita waktu dan tenaga #Lebay mode dikit on nii..hihihi. Jadi bisa dikatakan seperti berakit rakit kehulu berenang ketepian yang sesungguhnya.
Sidang proposal tugas akhir serta pengumpulan laporan OJT pada semester lalu menjadi agenda yang ga bias dipending lagi. Sangat penting, genting dan menentukan masa depan saya kawand.. Sreett, sreet.. Setelah semua terlalui, tibalah musim liburan,, Oh senangnya..laaa..laa.laa
Planing liburan semula adalah melancong ke kota bunga alias Bandung Jabar. Namun dikarenakan suatu hal yang mendesak akhirnya kota tujuan kita dirubah menjadi Jogjakarta.. Yaa, Ngayogjokarto atau lebih dikenal dg sebutan kota GudeG ini menjadi alternative pilihan yang logis mengingat disini ada seorang kawand yg bersedia menyediakan tempat tinggal bagi kami. So, itung itung bisa menghemat pengeluaran sector penginapan..hihihi
Singkat kata kita uda sampai di Jogja. Dengan menumpang bus cepat Sumber Kencono, perjalanan yang panjang dan melelahkan bisa dilalui dengan selamat.. Setibanya di terminal Jogja ato disebut juga terminal Nggiwangan, kami memutuskan unt menyewa mobil unt mengantar sampai kerumah singgah kami selama di Jogja. Dengan banderol 200rb saja, mobil Daihatsu espas lansiran tahun 1998 tersebut telah mau bergerak mengantar sekaligus menjemput kami nanti ketika liburan uda usai… TAriik maang..hhe
Kegiatan pertama di Jogja adalah berseluncur ke kampus terbesar di Indonesia, UGM alias Universtitas Gajah Mada, Kampus kenamaan ini dikenal luas sebagai gudangnya para sarjana, master dan doctor kondang di Indossia bahkan ASEAN. Untuk mencapai kampus ini sebenarnya ga trllu susah, karena letaknya berdekatan dengan stadion mandala krida, tempat pembalap muda, Dony tata Pradita berlatih balap tiap sore. NAmun bagi kami lumayan susah, maklum kami semua adalah newbie di Jogja. Diperlukan sekali Tanya dan 2 kali putar balik untuk menggapai UGM..hehe. Dan yak, kami telah sampai di UGM. Langsung masuk dan langsung menuju graha sabha pramana. Graha sabha pramana ini merupakan auditorium buat wisuda para jebolan UGM. Ceprett,,klik,, beberapa foto telah menhiasi microSD kecil didalam Kamera digital mAupUn HandyCam kami… Narsis abiiss dah
Perjalanan selanjutnya adalah menuju kawasan malliboro dan kraton. Tetapi karena waktu masih sore, kami nggak langsung menuju mellioboro,melainkan santai sejenak sambil JJS di dalam alun laun utara keratin. Kebetulan waktu itu lagi ada pasar malam, jadi lumayan rame lah.. Nggak lupa belanJa dikit2 untuk kenang2an nanti..  Malam pun tiba, mallioboro yg pd waktu siang ‘gelap’ kini telah berubah menjelma menjadi terang dengan kilauan cahaya lampu, SanGat indaaah.. Spt ketika di UGM td, lensa handycam nggak mau lepas menyorot tingkah polah kami yang mirip anak kecil baru nemuin mainan baru,, kocak dan gila abeess pokok e rek ^__^. TAk lupa kaos dan pernak pernik kecil lainnya telah berpindah dari estalase2 para pedagang menuju tas kami masing masing. Harga barang disini sebenarnya termasuk mahal. Tetapi  tergantung barangnya juga, kalo kaos relative murah, namun unt pernak pernik lumayan mahal ( bila dibandingkan dengan di pasar seni Gabusan, Jogja). Setelah capek berputar putar ngga jelasm perutpun mulai berdendang ngajakin kita karaoke mulut. Mampir disebuah warung nasi lesehan disekitar mallioboro menjadi pilihan kami. Tapi alamaaak, mahal seru rek. Hrga sepriring nasi putih 4rbm es the 4rb juga.. wooww, keren sekali pikirku. Sungguh mengandung ‘mbois’ yang luar biasa harga makanan disini.. hmm
Jogja terkenal dengan budaya ngopi dan angkringan. Dan itu juga ga luput dari jamahan kami. Angkringan di seputaran UGM menjadi rujukan yang pas untuk menikmati malam. Segelas susu jahe hangat dan sepiring nasi goreng hangat mengepul telah siap untuk dilahap. Ngga perlu waktu lama untuk menelan semua hidangan tadi, maklum saat itu cuaca sedang dingiin sekali. Jadi selera makan juga sebanding dg cuaca alias sangat besar..hohoho. Para mahaiswa tampaknya juga senang ngopi disini, terbukti dengan banyaknya para penikmat kopi yang dating dari kalangan mahasiswa, mereka saling bertukar pikiran dan berkreasi untuk negeri disini. Ide bisa berawal dari mana saja, tampaknya prinsip itu yang dipegang mahasiswa2 UGM Jogja
Malam kian larut seiring dengan makin sepinya angkringan. Kami pun memutuskan untuk mulai nelihat jogja disisi lain, istilah kerennya Jogja UnderWater, eh salah.. JoGja UNderCover maksudku kawand..hehe. Yuup, mobilpun dirahkan menuju jalan pasar kembang, salah satu jalan percabangan mallioboro. Jl. Pasar Kembang Jogjakarta terkenal sebagai “Ndolly_nya” Jogja. Namun alangkah terkejutnya kami ketika mendapati bahwa di Jalan ini tidak terdapat satu batang hidungpun pelacur. Oalala, ternyata mereka pada mangkal di gang yang ada disepanjang jalan ini, hmmm.. pantesan ajja ga keliatan..hehe. Jiwa berandal kami pun muncul. Salah seorang dari anggota kami beraksi dengan bertanya pada seorang gigolo disitu. Tarif short time adalah 100-300rb, tergantung ‘merek’ pelacur yang dibeli. Ingat, kami just bertanya ga benar benar mencoba ‘main’ loo..hhe
Keesokan harinya, pantai parangtritis atau lebih dikenal dg sebutan quen of south merupakan tujuan kami selanjutnya.. Untuk destination yang satu ini, kami uda ‘diweling’ alias dinasehati agar jangan sesekali mencoba mandi atau berenang. Awalnya aku ngga percaya, namun begitu sampai di TKP,, nyali langsung menciut seciut ciutnya.. Gila loe, ombaknya segedhe gunung tangkuban perahu dan seganas singa, khas laut selatan pokoknya. Akhirnya di Parang Tritis aku hanya foto foto bentar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar