Minggu, 01 Agustus 2010

Sebait Sajak dari Seorang KAwan

Ku kecewa,

Sungguh kukecewa!
Anakku sakit, tanpa obat!
Anakku ingin sekolah, harga spp tinggi sangat!... Lihat Selengkapnya
Aku ingin mengadu, hakim-polisi-jaksa bejat!

aku hanya perempuan, bukan payudara, bukan betis, bukan pantat,
meski kau hanya inginkan itu...
tapi keinginanku untuk menumbuhkan jiwa ragaku sama besarnya dengan keinginan meneruskan anak-anak dari rahimku...

Sedangkan yang kau beri apa?
Cuma kegantengan, citra dan bualan bertubi
sembunyikan bahwa kau babi
atau kerbau!

kau hanya suruh aku bersabar
tapi penindasanmu sudah tak ternalar
nasib kami kau bakar
menakut-nakuti neraka dan janji surga kau umbar!
Kamu bukan hanya kurang ajar...
Tapi bangsat benar.

kami ingin melawan bukan karena kami makar.
tapi penindasanmu sudah tak ternalar.....

Related Posts:

  • Kekayaan bukanlah diukur dengan banyaknya kemewahan dunia....Menarik sekali saya membaca hadits dari Bukhari & Muslim, yang berbunyi:  ” Kekayaan bukanlah diukur dengan banyaknya kemewahan dunia. Namun kekayaan adalah hati yang selalu merasa cukup. “ Subhaanalloh..membaca d… Read More
  • Cinta TulusMungkin ini adalah karena aku bodoh tidak apa-apa bahkan ketika saya terluka Bahkan ketika orang lain mengatakan bahwa cinta ini gak berguna Itu tidak masalah karena saya bodoh Saya baik untuknya karena saya ingin Aku senang… Read More
  • Pernikahan...Pernikahan ataupun perkawinan, Menyingkap tabir rahasia, Isteri yang kamu nikahi, Tidaklah semulia Khadijah, Tidaklah setakwa Aisyah, Pun tidak setabah Fatimah, Justru Isteri hanyalah wanita akhir zaman, Yang punya cita-cita,… Read More
  • Sajak Untuk Sang PresidenPak SBY dengarlah! "kita belum merdeka", atau cuma penghuni seng berkarat tapi banyak hidup lagi sekarat. Pak SBY dengarlah! "kita belum merdeka", atau cuma tangis kelaparan bukankah siang dan malam semuanya kedengaran. Pak… Read More
  • Cerpen SahabatKenapa kau termenung lae, apakah berasmu belum juga dikirim dari kampung atau gara-gara surat dokter itu” kata Herman kepada Togar.“Aku tidak butuh beras, dan aku tidak tahu surat dokter mana maksudmu”“Yah,,, sudah, aku jug… Read More

0 komentar:

Posting Komentar