Salah satu masalah paling menakutkan bagi perempuan saat melakukan hubungan seks dengan pacar adalah kehamilan. Namun dalam pengalaman memberikan konseling pada klien yang melakukan hubungan seks pranikah, ada dampak lainnya yang lebih serius.
Pertama, perasaan bersalah. Jika Anda memiliki nurani dan moral yang baik akan ada perasaan bersalah setelah melakukannya. Apalagi jika yang melakukannya mempunyai hubungan yang baik dengan ayah dan ibu yang sungguh mencintai dirinya. Guilty feeling ini akan menimbulkan gangguan perasaan tidak nyaman, terutama saat bertemu orangtua. Perasaan bersalah menyita konsentrasi dan energi emosi Anda. Sebaliknya, bisa juga Anda malah ketagihan untuk melakukannya berulang. Untuk itu Anda harus berbohong pada orangtua sebab harus izin ke tempat yang khusus seperti pusat rekreasi, hotel atau lainnya.
Kedua, perasaan takut ditinggal pacar. Perasaan muncul dari self esteem (harga diri) yang rendah. Perasaan tidak aman membuat Anda takut kehilangan pacar yang sudah tidur dengan Anda. Jika pacar Anda membaca gelagat ini dia akan memanfaatkan Anda. Dia akan terus meminta melakukannya berulang dan berulang. Jika Anda menolak, maka dia bisa mengancam akan meninggalkan Anda. Karena takut ditinggal, maka Anda menyerah pada kemauannya. Hubungan berbasis rasa takut sangat tidak sehat dan rentan dengan konflik yang mengakibatkan mudahnya hubungan itu putus tanpa alasan yang jelas.
Ketiga, Anda punya perasaan cemas dan kurang percaya pada pacar Anda. Dalam beberapa kasus klien kami, mereka berpikir jangan-jangan pacar saya juga pernah tidur dengan pacar sebelumnya. Perasaan trust yang rendah mempengaruhi respek atau rasa hormat pada pasangan. Mudah curiga dan cemburu akan membumbui hubungan itu.
Keempat, terinfeksi penyakit menular seksual. Jika Anda melakukan hubungan seks dengan pacar yang juga pernah melakukan hal yang sama dengan orang lain dan ia terinfeksi, maka ada risiko terkena penyakit menular seksual. Hamil tidak membuat Anda mati, tapi jika terinfeksi penyakit seperti HIV/AIDS sangat menakutkan dan membuat masa depan Anda bisa-bisa suram.
Kelima, pria khususnya yang masih remaja atau muda belia, biasanya melakukan hubungan seks dengan takut dan tergesa-gesa. Kalau itu dilakukan dengan tergesa karena takut, (takut ketahuan dan sebagainya), maka sesungguhnya hubungan seks itu kehilangan makna dan kenikmatannya. Pacar Anda bisa memandang rendah karena merasa hanya bisa memberikan kepuasan begitu-begitu saja.
Keenam, perasaan takut jika ternyata nantinya Anda ganti pacar. Pergumulannya, apakah Anda harus terbuka dengan pacar baru. Jika terbuka bisa berisiko Anda ditinggal. Jika tertutup, hati Anda menuduh Anda curang. Tidak jujur. ”Bagaimana pula jika suami saya akhirnya tahu setelah kami menikah, wah bisa berabe nantinya!”
Ketujuh, bila ternyata hubungan itu membuat Anda hamil bisa saja berpikir kalap lalu ambil keputusan aborsi karena benar benar tidak siap. Aborsi itu akan meninggalkan bekas trauma yang amat sangat berdampak buruk, bahkan bisa seumur hidup.
Itulah pergumulan yang umum dirasakan perempuan yang kadung sudah melakukan hubungan seks sebelum menikah. Pada pria kekuatiran atau risiko di atas tidak seperti perempuan, kecuali pada perasaan bersalah (guilty feeling) dan penyakit menular seksual (itupun kalau sadar).
Beberapa Saran
-
Janganlah Anda menikah HANYA karena Anda sudah pernah melakukan hubungan
seks, bahkan jika hamil sekali pun. Jika Anda tahu pasangan Anda
seorang yang tidak matang, tidak bertanggung jawab dan suka melakukan
kekerasan, jangan pernah memaksakan diri menikah dengan dia.
- Jangan terkecoh dengan “kejujuran” yang hanya menarik simpati.
Waspadai jika ternyata Anda tahu pasangan Anda itu orang yang berulang
melakukan hubungan seks dengan Anda atau mantan pacarnya, bahkan dengan
pekerja seks komersial (PSK). Jangan terkecoh dengan penampilan, atau
“kejujuran” masa lalunya. Sebab kejujuran itu bukan segalanya, Anda
harus mempertimbangkan masa depan pernikahan Anda. Jika ia ternyata
impulsif, tidak mampu menguasai dorongan-dorongan seksualnya, kalau
tidak dilayani marah-marah dan melakukan ancaman dan kekerasan, waspadalah!
- Jangan pernah menikahi pasangan hanya karena KASIHAN. Misalnya
karena dia mengancam, akan bunuh diri jika Anda putuskan. Atau Dia
mengancam tidak akan pernah menikah selamanya, dsb dsb. Kasihan adalah
motif nikah yang sangat lemah. Menikah hanya karena motif kasihan anda
telah membunuh pernikahan Anda sendiri.
- Keterbukaan melakukan hubungan seks dengan mantan pacar Anda
harus dipertimbangkan dengan bijak. Apakah harus menceritakannya, kapan
sebaiknya, apa dampaknya, dsb. Sebaiknya temui seorang konselor untuk
memahami kondisi pasangan, kesiapan pasangan, dan sistem kesehatan
pernikahan Anda.
- Jika akhirnya pasangan Anda cerita bahwa dia pernah melakukan hubungan dengan mantan pacarnya, maka Anda tidak boleh menceraikannya hanya karena alasan itu. Sebab sesungguhnya Andapun tidak lebih suci dari pasangan Anda. Memaafkan adalah jalan terbaik dan mulia demi kelangsungan dan kelanggengan pernikahan dan demi masa depan anak cucu Anda.
Penutup
Dampak hubungan seks sebelum nikah menimbulkan banyak risiko yang tak mudah. Karena itu, hai rekan muda, hindarilah melakukan hubungan seks sebelum nikah, sebab risiko-risiko di atas bisa menghantui Anda, mengganggu dan bisa bisa merusak hingga pada pernikahan Anda kelak.
Bagaimanapun mencegah lebih baik daripada mengobati. Tapi jika Anda merasa ingin hidup bebas sesuka hati Anda menggunakan seks, Anda tidak mau dibatasi siapapun dan apapun, silahkan. Risiko pikul dewe. Sharing peringatan ini sifatnya hanya berbagi. Semoga berguna.
Akhirnya, seandainya sudah kadung terjadi dan anda menyesal, ingatlah anugerah Allah melampaui kesalahan Anda. PengampunanNya tersedia limpah, asal jangan berbuat lagi.
Julianto Simanjuntak
Penulis Buku SENI MERAYAKAN HIDUP YANG SULIT
Sources : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=8385958
Mantab artikelnya gan
BalasHapus