This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 16 Agustus 2010

Postingan Bombastisku

Hwaaaa..?? Luar biasa pikirmu. Salah satu postinganku di blog ini bonek viking satu hati, telah di lihat oleh lebih dari 1340 orang. Aku sempat heran juga, kenapa postingan yang ini bisa sebombasis itu. Apa mungkin karena pemilihan judulnya yg tepat ya..?? Haaa, aku juga nggak tau pasti knp mpe bisa seperti itu. yang jelas aku bersyukur juga karena seminggu belakangan blog ini rata rata setiap hari dikunjungi lebih dari 100 pengunjung ( aku lihat dari traffic web yang aku pasang di blog ini). Padahal dulu setiap hari rata rata just 50an pengunjung. Ini memang masih bemlum seberapa jika dibandingkan dengan blog blog lain milik kawand kawand seperti warkop-it , tukang las dan kawand kawand yg lain.
Bisa diliha juga bahwa page rank blog ini menurut google adalah 0 alias nggak terindek oleh google pagerank, via mba alexa juga msih berkutat di kisaran 1 jutaan. Jadi masih jaauuuuhhh.. Maklum bos ane amatiran nech..hhee. Jurusan ajja di bidang pengelasan, jadi y nggak begitu saham.. eh paham maksudku mengenai dunia per bloggeran alias dunia web dan IT.
Dengan melihat kenyataan itu, aku makin erpacu untuk mengembangkan blog ini (setidaknya rutin update setiap hari) mengenai semua kejadian kejadian yg aku alami. Pertama kali bikin blog ini niatnya adalah untuk share ilmu ajja. Berbagi tentang dunia welding atau dalam bahas Indonesiana dunia pengelasa. Tapi aku jg sisipkan pelajaran pelajaran hidup yang aku harapkan bisa membantu kita semua. aku dan anda.
Waah,,wahhh kok jd nglantur gini ya pembahasannya..?? hhe, kembali ke Laptop lagi dah. Mengenai postingan ttg persebaya ampe mati. Mungkin karena belakangan si Bajol ijo lagi jadi topik pembicaraan hangat, makanya pd bnyk orang yg ingin tau ttg masalah itu. Dan mungkin kebetulan kata kunci yg meraka gunakan pas dg judul postingan saya yg terdahulu. Saya juga heran, karena dalam seminggu terahkir, pengunjung blog ini naik 3x lipat dari hari hari biasa. Dan dalam 2 hari saajaa, ranking alexa jug anaik drastis, dari sebelumnya dikisaran 3jt kini mnj 1jt.
Hmmmm.. semoga trend positif ini akan terus berlanjut dan aku masih bisa untuk selalu mengucapkan terima kasih kepada anda para pengunjung setia welding is beautifull

Minggu, 15 Agustus 2010

Nerazzuri Juara Lagi

Sungguh suatu awal yang sangat menjanjikan untuk memulai kompetisi serie-A musim ini. Diajaang pemasan, Trofeo Tim, klub kebanggaanku sejak SMP ini bermain luar biasa cantik. ATraktif dan menyuguhkan gaya sepak bola modern. Keseimbangan antara bertahan dan menyerang tertata dg sangat manis. Komposisi pemain tua dan muda alias senior dan junior jg menunujkkan bahwa kejayaan Nerazzuri akan berlangsung lama.. AMiiinnn Ya Alloh ^_^.
Meski hanya berstatus turnamen pramusin, namun turnamen ini memiliki gengsi yang luar biasa. Mengapa demikian..? Karena ajang ini just diikuti oleh 3 klub mapan di liga Italia. Juventus, Inter dan Milan. Kita semua udda pada tau kan jika ketiganya adalah langanan KlassiC untuk menjadi jawara di Serie-A. Jadi dengan keuar sebagai juara di turnamen ini, mental pemain pemain Inter diharapkan bisa melonjak tinggi melambung dan kian optimis menjadi jawara lagi.
Turnament yg dilakukan di stadion San Nocola Bari ini, Inter menjadi kampium setelah menang adu pinalti 3-2 atas rival tua mereka AC Milan (sebelumnya bermain imbang alias 0-0) dan setelah mengandaskan Si Nyonya Tua, Juventus dg skor tipis 1-0. Gol indah yg dicetak gelandang serang timnas Belanda, Sneider
Awal yang baik walaupun banyak pemain bintang yang diisukan akan pindah. kekompakan tim ttp terjaga dg kehadiran arsitek anyar, Rafa Benites. Pelatih yg sebelumnya menangani Liverpool itu datang ke Inter untuk melanjutkan sukses Jose Mourinho yg berhasil mengawinkan 3gelar sekaligus alias treble winner.

Sabtu, 14 Agustus 2010

Fenomena Aneh Tiket Pesawat

Kenapa tiket pesawat Surabaya-Jakarta lebih murah ketimbang
Surabaya-Bandung?



"Tiket pesawat Surabaya - Bandung Rp. 600 ribu, Kalo Surabaya-Jakarta
Cuma Rp. 160 ribu......apa nggak bingung tuh......matematika siapa yang
salah...., " kata Srigunani.

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan harga-harga tiket tersebut.
Walaupun secara matematika saya tidak tahu pasti karena terus terang
saya jeblok di mata pelajaran ini, tapi perlu diketahui bahwa ada
beberapa pertimbangan yang diambil oleh airline operator dalam
menentukan 'airfare' yang berlaku, misalnya :


PROFIL PENUMPANG.
Berdasarkan survey terhadap penumpang pesawat dari Surabaya , mereka yang berangkat dengan tujuan ke Jakarta adalah dalam rangka 'Bisnis' (baca: cari duit), sedangkan mereka yang berangkat ke Bandung sebagian besar dalam rangka 'Shopping' (baca: buang duit) seiring makin menjamurnya Factory Outlet di kota kembang tersebut. Maka diadakanlah program tarif bersubsidi silang untuk meringankan ongkos penumpang yang sedang kesusahan cari duit.

OPERATIONAL COST.
Biaya pelayanan penumpang tujuan Bandung biasanya lebih mahal, karena
mereka menuntut nasi timbel panas, sayur lalapan segar, gurame goreng,
pete bakar, sambal cobek terasi dan es kelapa muda lengkap dengan
batoknya. Hal ini tentu menimbulkan biaya tambahan karena mempersiapkan dan memasak hidangan ini di pesawat tentu lebih sulit dibandingkan katering siap-saji biasa yang cukup dihangatkan dalam microwave.

LO AD FACTOR.
Kapasitas angkut penumpang terpaksa dikurangi hingga 30-40% agar dapat memuat set cobek sambal, kelapa degan, panggangan ikan, kobokan tangan dll tanpa melebihi batas Maximum Take-Off Weight. Passanger seat pun terpaksa dicabut karena penumpang lebih memilih duduk lesehan di tikar, "Ameh asa di saung" kata mereka.

NAVIGASI.
Dibandingkan Jakarta, papan penunjuk arah jalan di kota Bandung sering
tidak jelas dan membingungkan. Sering terjadi pilot salah belok dan
kemudian terjebak jalan satu arah yang ternyata dipadati oleh angkot.
Apalagi kemacetan yang terjadi setiap akhir pekan, menuntut pilot
bekerja extra untuk menahan pedal kopling lebih lama. Oleh karena itu
jangan heran bila banyak pilot yang tidak mau menggunakan argometer dan lebih memilih sistem borongan.

SUKU CADANG.
Faktor ketersediaan suku cadang turut berpengaruh terhadap besaran
tarif. Bila pesawat mengalami kerusakan di Jakarta , terdapat alternatif
pasar suku cadang dengan harga miring di Asem Reges, sebaliknya di
Bandung besar kemungkinan justru suku cadang dan komponen pesawat itu yang dipreteli untuk mengisi stok onderdil di pasar Sumur Bandung. Jadi mungkin saja pesawat B737 yang terbang ke Bandung pulangnya berubah wujud menjadi Gantole.

FLIGHT CREW.
Prosedur standar penerbangan di Indonesia biasanya menerapkan 2-man
cockpit crew. Tapi untuk penerbangan ke Bandung diperlukan crew tambahan selain Captain dan First Officer, yaitu Translator. Hal ini diperlukan untuk mengatasi kendala bahasa yang mungkin terjadi ....

Contohnya seperti ini nih :
PI LO T : " Bandung Tower , selamat siang ... Japati 601 with Bravo,
inbound for landing"
TOWER : "Japati 601 ... rek naon maneh ka dieu?"
PI LO T : " Bandung Tower , Japati 601 request permission to land ..."
TOWER : "Gelo ... Teu bisa! Ayeuna Persib keur tanding euy ...."
TRANSLATOR : "Sok siah ... Dasar si borokokok, lamun teu di bere
lending, ku aing dibaledog ti luhur ..."
TOWER : "Anjrit ...nya sok atuh lah ... klir to len, mangga Japati 601
...."
PI LO T : "Affirmative ... Japati 601 cleared to land, Roger ..."
TOWER : "Rojer nu mana deui ... ngaran aing mah Asep ... Asep Surasep ti
Babakan tea ...."

The Manual Metal Arc process





Manual metal arc welding was first invented in Russia in 1888. It involved a bare metal rod with no flux coating to give a protective gas shield. The development of coated electrodes did not occur until the early 1900s when the Kjellberg process was invented in Sweden and the Quasi-arc method was introduced in the UK. It is worth noting that coated electrodes were slow to be adopted because of their high cost. However, it was inevitable that as the demand for sound welds grew, manual metal arc became synonymous with coated electrodes. When an arc is struck between the metal rod (electrode) and the workpiece, both the rod and workpiece surface melt to form a weld pool. Simultaneous melting of the flux coating on the rod will form gas and slag which protects the weld pool from the surrounding atmosphere. The slag will solidify and cool and must be chipped off the weld bead once the weld run is complete (or before the next weld pass is deposited).

The process allows only short lengths of weld to be produced before a new electrode needs to be inserted in the holder. Weld penetration is low and the quality of the weld deposit is highly dependent on the skill of the welder.

Types of flux/electrodes

Arc stability, depth of penetration, metal deposition rate and positional capability are greatly influenced by the chemical composition of the flux coating on the electrode. Electrodes can be divided into three main groups:
  • Cellulosic
  • Rutile
  • Basic

Cellulosic electrodes contain a high proportion of cellulose in the coating and are characterised by a deeply penetrating arc and a rapid burn-off rate giving high welding speeds. Weld deposit can be coarse and with fluid slag, deslagging can be difficult. These electrodes are easy to use in any position and are noted for their use in the 'stovepipe' welding technique.


Features:
  1. deep penetration in all positions
  2. suitability for vertical down welding
  3. reasonably good mechanical properties
  4. high level of hydrogen generated - risk of cracking in the heat affected zone (HAZ)

Rutile electrodes contain a high proportion of titanium oxide (rutile) in the coating. Titanium oxide promotes easy arc ignition, smooth arc operation and low spatter. These electrodes are general purpose electrodes with good welding properties. They can be used with AC and DC power sources and in all positions. The electrodes are especially suitable for welding fillet joints in the horizontal/vertical (H/V) position.

Features:
  1. moderate weld metal mechanical properties
  2. good bead profile produced through the viscous slag
  3. positional welding possible with a fluid slag (containing fluoride)
  4. easily removable slag

Basic electrodes contain a high proportion of calcium carbonate (limestone) and calcium fluoride (fluorspar) in the coating. This makes their slag coating more fluid than rutile coatings - this is also fast-freezing which assists welding in the vertical and overhead position. These electrodes are used for welding medium and heavy section fabrications where higher weld quality, good mechanical properties and resistance to cracking (due to high restraint) are required.

Features:
  1. low hydrogen weld metal
  2. requires high welding currents/speeds
  3. poor bead profile (convex and coarse surface profile)
  4. slag removal difficult

Metal powder electrodes contain an addition of metal powder to the flux coating to increase the maximum permissible welding current level. Thus, for a given electrode size, the metal deposition rate and efficiency (percentage of the metal deposited) are increased compared with an electrode containing no iron powder in the coating. The slag is normally easily removed. Iron powder electrodes are mainly used in the flat and H/V positions to take advantage of the higher deposition rates. Efficiencies as high as 130 to 140% can be achieved for rutile and basic electrodes without marked deterioration of the arcing characteristics but the arc tends to be less forceful which reduces bead penetration.






Power source

Electrodes can be operated with AC and DC power supplies. Not all DC electrodes can be operated on AC power sources, however AC electrodes are normally used on DC.

Welding current


Welding current level is determined by the size of electrode - the normal operating range and current are recommended by manufacturers. Typical operating ranges for a selection of electrode sizes are illustrated in the table. As a rule of thumb when selecting a suitable current level, an electrode will require about 40A per millimetre (diameter). Therefore, the preferred current level for a 4mm diameter electrode would be 160A, but the acceptable operating range is 140 to 180A.

What's new

Transistor (inverter) technology is now enabling very small and comparatively low weight power sources to be produced. These power sources are finding increasing use for site welding where they can be readily transported from job to job. As they are electronically controlled, add-on units are available for TIG and MIG welding which increase the flexibility. Electrodes are now available in hermetically sealed containers. These vacuum packs obviate the need for baking the electrodes immediately prior to use. However, if a container has been opened or damaged, it is essential that the electrodes are redried according to the manufacturer's instructions.

Tes Drive Honda New Freed

Setelah sukses dengan predikat Car of The Year versi tabloid otomotif (nggak tau edisi kapan, aku lupa..hehe), Honda kembali menyempurnakan versi Freed. Namanya New Freed alis honda Freed versi new ato baru ^__^. Hari jumat dan Sabtu yang lalu kebetulan di Surabaya diadakan test drive buat njajal tuh mobil baru yang katanya lebih srriinnggg..srrriiiiiiiiiinng daripada yang terdahulu.
Aku kebagian "nomor start" 2, alias giliran kedua untuk menginjak pedal gas dan kopling terbarunya. Berlokasi di Jembatan Suramadu so pasti aura pertama adalah hot hot pop. Panas sangaaadddhhh eeeuyyy. Bahkan mungkin jika aku bawa telur gitu langsung matang kali ya ~Lebbay mode lagi pengen on ni..hihihi~
Okelah, daripada mbulet ngalor ngidul nggak jelas, mending langsung ajja aku ceritain gimana serunya naik mobiL baru Honda ~Baru pertama ini soalna aku ngrasain naik mobil launchingan..hihihi~... Begitu masuk kabin..cceeesshh, aura kasih, eh aura dingin langsung menyelinap diantara lubang lubang di bajuQ..Hmmm, nikmat bgt dah. Selidik punya selidik ternyata di Honda New Freed ini AC.na udda otomatis. Jadi nggak perlu tombol buat ngatur besar kecilnya aliran udara. Ajjiib. Klu panas dia akan mengeluarkan hawa dingin tp klu dingin dia akan berubah jadi anget..hahaha, y nggak mungkin lah. Intinya AC.na bisa nyesuai'in dg udara luar.
Jrreennggg, mesin udda nyala. Tapi ada satu tombol yg asing buatku. Trnyata ada tombol spionase, knp aku sebut spionase..? karena eh karena ni tombol berfungsi unt ngatur spion. klu lu parkir di tempat yg sempit gitu ni fitur akan sangat bermanfaat seekkaaallee.. Ane jamin dah, tak asuransikan jika perlu :-P
Nomongin mesin.na no comment dah, namanya juga mesin baru. Muluuuusss abiiieeeesss. Aura kasih..? lewat dah..hahaha. Edan pokonya, hampir nggak ada getaran sama sekali. Bahkan ketika lu nyala'in mesin waktu semua kaca dalam posisi tertutup, lu nggak akan tau klu itu mesin udda nyala apa belum.
Tengok kanan atas bawah.. srrrr.. Aku merasakan seakan berada di dalam mobil mewah lansiran ford. Aura honda nggak ada sama sekali, why..?? Interiornya semua berbalut kulit kualitas T O P dah. Empuukk, nyaman, lembutttt.. Hmmm, sekian dulu ya postingan kali ini. Aku mau berangkat ke Tuban dulu..

Seee yyaaaaa

Rabu, 11 Agustus 2010

Puasa Itu Baik Buat Biker...

Puasa Ramadhan adalah bulan yang selalu dinantikan oleh seluruh umat muslim di seantero jagat. Bulan penuh rahmad dan barokah ini dinaggap sebagai suatu bulan pengujian sebelum datangnya hari kemenangan. Buat bikers, janganlah mengeluh mendapati bahwa kita dilarang untuk makan dan minum dari terbit fajar hingga tenggelam matahari.
Asal bisa mengatur pola makan dan istirahat yang tepat, kita bisa beraktivitas dan berpuasa tanpa harus mengeluh kok. Bahkan menurut salah seorang teman saya yg kuliah di FK (Fakultas Kedokteran) Universitas Airlangga Surabaya, puasa itu sangat bermanfaat untuk orang orang yang sering menggunakan motor.
"Mekanisme puasa dapat menurunkan tekanan darah dan mengontrol sistem jantung dan pembuluh darah. kondisi sangat baik bagi para pengendara yang sehari hari kebanyakan beraktivitas diatas motor (Berkendara maksud e koncoku iku rek..hhe). Dia juga nambahin maneh jika puasa juga dapat menurunkan resiko stress dan depresi bagi para peminum dan perokok

Selasa, 10 Agustus 2010

Manajemen Waktu Berkendara Selama Puasa

Bulan Ramadhan telah datang. Menjadi kewajiban bagi kaum muslim untuk melakukan puasa selama sebulan penuh. Meski berpuasa, bukan berarti aktivitas harian terganggu atau menjadi malas malasan dlm melakukan suatu hal. Palinhg yang sedikit berbeda adalah bangun lebih awal guna makan sahur bareng keluarga ataupun sahabat. Setelah itu berkemas kemas untuk menuju tempat kerja dan kampus atau sekolahan.
Memang ada hal yg harus diperhatikan, yakni manajemen atau pengaturan waktu. Bagi bikers yg pintar mengatur waktu istirahatnya, bangun dan melakukan aktivitas lebih awal dipagi hari di bulan ramadhan bukan suatu masalah. Namun untuk yg istirahatnya kurang tentu saja akan menjadi masalah. Ketika kondisi tidak fit, ini sangat berbahaya untuk bepergian menggunakan motor.
Sebaiknya lakukan istirahat, dalam hal ini tidur lebih awal untuk mengantisipasi menurunnya kondisi badan. Ini dilakukan agar tubuh memiliki waktu yg cukup untuk pemulihan kondisi. Atur makan dan jgn terlalu bernafsu ketika datang waktu berbuka puasa. Selain itu, misalkan sobat bikers masih berada di jalan ataupun masih di kantor dan waktu berbuka suda datang, jgn memaksakan diri untuk segera sampai rumah. ini akan sangat berbahaya, mengingat kondisi tubuh saat menjelang buka puasa sangat rawan. kadar dehidrasi yang tinggi bisa membuat konsentrasi menjadi munurun, akibatnya reflek ketika berkendar juga akan terpengaruh.
Puasa lancar perjalanan selamat sampai tujuan ^___^

Senin, 09 Agustus 2010

Modif Honda Kharisma

Sehari hari aku pake Honda Kharisma buat nemenin beraktifitas. Udda sejak SMA aku pake motor ini, yuupp si sayap yg menurutku sangat bandel. Dalu waktu masih SMA, aku masih sering memperhatikan kondisi jiwa dan raga motorku. Tapi menginjak kuliah, waktu untuk itu berangsur angsur berkurang. Tau ndirilah anak kampus gimana sibuknya (Walaupun kadang kadang sok sibuk esndiri..hihihi)
Pernah terlintas di hati jika motor ini akan aku jual lalu aku ganti tungangan yang baru. Namun niat itu belum terkabulkan hingga saat ini. Daripada terus berharap dalam ketidak pastian dan tentu saja aku lelah dengan semua yang ada, aku putuskan untuk 'Ngragati' motor ini. Yuup, istilah keren.nya memodifikasi kharisma kesayanganku.
Konsep yang aku inginkan adalah simple, minimalis dan clean. Tanpa harus banyak mengubah part bawaan motor. Kita udda tau bahwa motor itu udda dirancang oleh para Insinyur Honda dengan tingkat kepresisian dan kekompakan tinggi. JAdi aku nggak mau begitu saja mengindahkan hasil desain dan rancangan bawaan pabrikan.
Niat modifikasi kali ini adalah agar motorku ttp eye cacthing dan tampak segar. Maklum, gacoan anak anak dikampus jg lumayan seger seger. 'Ayo kharisma, kamu harus tampil beda',pikirku ^__^. Ubahanawal adalah komponen penghenti laju alias rem cakram. Aku pengen dengan sekalisentuh, motor uda bisa sedikit pelan. Cakram depan akupake piringan yg lebih besar dari aslin.nya. Pertimbanganku adalah dg piringan yg lebih besar,tentu gaya yg diperlukan untuk menghentikan laju motor akan sedikit berkurang. Untuk yg belakang, sistim tromol udda aku buuaaanng jauh. Mengapa..? Karena motor motor baru keluaran ATPM sekarang semua rata rata uda pake ssistem cakram. Krak,krekk, jadilah cakram belakang. Hmm, kaki kaki uda memenui kriteria ni batinku..
Aku berubah menuju ruang bakar. Tidak ada yang berubah, karena di ruang inilah nyawa motor berada. Pabrikan telah membuat mesin dg tujuan yang baik dan aku nggak mungkin lebih pintar dalam urusan ini. Ahkirnya, just pembenahan pembenahan kecil yang aku lakukan. Pergantian oli, kampas kopling, busi,seal silinder,penghalusan piston.. itu saajja. Tapi jgn anggap remeh kharisma tungganku ini, bisa ngacir mpe 122 km/jam Man...hihihi
Ubahan selanjutnya adalah mempbuat simple baju sang doi. Dari pabrik sii dikasih baju warna silver biru dan tempelan tempaelan rame yang menrutku kurang seddaap di mata.. Srreet, terkelupas tuh stiker, gantinya aku cat polosan dual tone pake danaglos. Untuk hal ini total aku ngabisin 400rebu. Yang mahal itu harga cat.nya ternyata. andaikan aku bisa buat cat sendiri, pasti nggak akan semahal ini ~Ngarep mode : On~
Uda dulu lah perubahan.nya.. Duit tinggal dikit tapi idup masih lumaan lama,,hahaha
Keep Moddiiffff

Sabtu, 07 Agustus 2010

Untuk Putra Putriku

Betapa teriris hati ini
Melihatmu asyik dengan duniamu
Tak kulihat kepolosan di wajahmu
yang nampak justru kepalsuan
Miris hati ini melihat masa depan
Saat etika ketimuran ta' lagi kau miliki
Akankah ibu pertiwi makin terpuruk..?
Untaian nasehatku tak ada yang membekas dalam memorimu
Namun aku tetap bertahan, mengikuti panggilan jiwa
Menebar nasehat untukmu...
Ijinkan aku mengantarmu menuju gerbang keberhasilan
Karena kaulah penerus estafet pembangunan
Maju mundurnya bangsa ini ada dipundakmu
Bangkitlah putra putriku..
Jangan terbuai oleh angan semu larut dalam fatamorgana
Songsonglah masa depanmu dengan IMTAK dan IPTEK
Doa'ku senantiasa menyertaimu
Semoga hidayah dan ridho Allah selalu bersamamu..

Dari seorang Bapak pahlawan tanpa tanda jasa di desa kecil Kabupaten Trenggalek Jawa Timur

Selasa, 03 Agustus 2010

Coretan-KU..

,Kenapa kita menutup mata ketika kita tidur ?
,Kenapa kita menutup mata ketika kita menangis ?
,Kenapa kita menutup mata ketika kita membayangkan sesuatu ?
,Kenapa kita menutup mata ketika kita berciuman ?
,Hal hal yang terindah di dunia ini biasanya tidak terlihat

,Ada hal hal yang tidak ingin kita lepaskan
dan ada orang orang yang tidak ingin kita tinggalkan
,Tapi ingatlah, melepaskan bukan berarti akhir dari dunia
melainkan awal dari kehidupan yang baru

,Kebahagiaan ada untuk mereka yang menangis
,Kebahagiaan ada untuk mereka yang telah tersakiti
,Kebahagiaan ada untuk mereka yang telah mencari dan telah mencoba

,Karena merekalah yang bisa menghargai
,Betapa pentingnya orang yang telah menyentuh kehidupan mereka

,Cinta adalah ketika kamu menitikkan air mata, tetapi masih peduli
terhadapnya
,Cinta adalah ketika dia tidak mempedulikanmu, kamu masih menunggunya
dengan setia
,Cinta adalah ketika dia mulai mencintai orang lain dan kamu masih
bisa tersenyum
sambil berkata , ” Aku turut berbahagia untukmu ”

,Apabila cintamu tidak berhasil, bebaskanlah dirimu
,Biarkanlah hatimu kembali melebarkan sayapnya dan terbang ke alam
bebas lagi
,Ingatlah, kamu mungkin menemukan cinta dan kehilangannya..
,Tetapi saat cinta itu dimatikan, kamu tidak perlu mati bersamanya..

,Orang yang terkuat bukanlah orang yang selalu menang dalam segala hal
,Tetapi mereka yang tetap tegar ketika mereka jatuh
,Entah bagaimana, dalam perjalanan kehidupanmu,
,Kamu akan belajar tentang dirimu sendiri dan suatu saat kamu akan
menyadari
,Bahwa penyesalan tidak seharusnya ada di dalam hidupmu
,Hanyalah penghargaan abadi atas pilihan pilihan kehidupan yang telah
kau buat
,Yang seharusnya ada di dalam hidupmu

,Sahabat sejati akan mengerti ketika kamu berkata ,” Aku lupa ”
,Sahabat sejati akan tetap setia menunggu ketika kamu berkata ,” Tunggu sebentar ”
,Sahabat sejati hatinya akan tetap tinggal, terikat kepadamu ketika kamu berkata, ” Tinggalkan aku sendiri ”

,Saat kamu berkata untuk meninggalkannya,
,Mungkin dia akan pergi meninggalkanmu sesaat,
,Memberimu waktu untuk menenangkan dirimu sendiri,
,Tetapi pada saat saat itu, hatinya tidak akan pernah meninggalkanmu
,Dan sewaktu dia jauh darimu, dia akan selalu mendoakanmu dengan air
mata

,Lebih berbahaya mencucurkan air mata di dalam hati
,daripada air mata yang keluar dari mata kita
,Air mata yang keluar dari mata kita dapat dihapus,
,Sementara air mata yang tersembunyi,
,Akan menggoreskan luka di dalam hatimu
yang bekasnya tidak akan pernah hilang

,Walaupun dalam urusan cinta, kita sangat jarang menang,
,Tetapi ketika cinta itu tulus…
meskipun mungkin kelihatannya kamu kalah,
,Tetapi sebenarnya kamu menang karena kamu dapat berbahagia
sewaktu kamu dapat mencintai seseorang
,Lebih dari kamu mencintai diri kamu sendiri…

,Akan tiba saatnya dimana kamu harus berhenti mencintai seseorang
,Bukan karena orang itu berhenti mencintai kita
,Atau karena ia tidak mempedulikan kita
,Melainkan saat kita menyadari bahwa orang itu
,Akan lebih berbahagia apabila kita melepasnya
,Tetapi apabila kamu benar benar mencintai seseorang,
,Jangan dengan mudah kita melepaskannya
,Berjuanglah demi cintamu… Fight for your dream !
,Itulah cinta yang sejati..
,Bukannya seperti prinsip ” Easy come.. Easy go… ”

,Lebih baik menunggu orang yang benar benar kamu inginkan
,Daripada berjalan bersama orang ” yang tersedia ”
,Lebih baik menunggu orang yang kamu cintai
,Daripada orang yang berada di ” sekelilingmu ”

,Lebih baik menunggu orang yang tepat
,Karena hidup ini terlalu berharga dan terlalu singkat
,Untuk dibuang dengan hanya ” seseorang ”
,Atau untuk dibuang dengan orang yang tidak tepat

,Kadang kala, orang yang kamu cintai adalah orang yang paling
menyakiti hatimu
,Dan kadang kala teman yang membawamu di dalam pelukannya
,Dan menangis bersamamu adalah cinta yang tidak kamu sadari

,Ucapan yang keluar dari mulut seseorang
,Dapat membangun orang lain, tetapi dapat juga menjatuhkannya
,Bila bukan diucapkan pada orang, waktu, dan tempat yang benar
,Ini jelas bukan sesuatu yang bijaksana

,Ucapan yang keluar dari mulut seseorang
,Dapat berupa kebenaran ataupun kebohongan untuk menutupi isi hati
,Kita dapat mengatakan apa saja dengan mulut kita
,Tetapi isi hati kita yang sebenarnya tidak akan dapat dipungkiri

,Apabila kamu hendak mengatakan sesuatu..
,Tataplah matamu di cermin dan lihatlah kepada matamu
,Dari situ akan terpancar seluruh isi hatimu
,Dan kebenaran akan dapat dilihat dari sana

Perisai Magnetic Bumi Berlubang

NASA dan National Science Foundation menemukan lapisan magnetik bumi ternyata berlubang. Kebocoran ini berbahaya jika partikel matahari menyerang bumi pada 2013.

Pada 2013 badai matahari akan sangat besar, karena gabungan. Siklus energi magnetik matahari mencapai puncaknya setiap 22 tahun. Sedangkan jumlah bintik matahari sedang mencapai tingkat maksimum setiap 11 tahun.

Medan magnet bumi berperan sebagai pelindung terhadap bombardemen partikel yang terus menerus dilepaskan dari matahari. Karena partikel matahari (ion dan elektron) memiliki muatan listrik, maka partikel tersebut akan bertumbukkan dengan kekuatan magnetik, dan sebagian besar akan ditangkis oleh medan magnet planet kita.

Namun, medan magnet kita adalah perisai yang tidak sempurna, dan jumlah partikel yang melewati perisai ini tergantung dari orientasi medan magnet matahari.

Lokasi lubang itu ditemukan oleh Wenhui Li dari Universitas New Hampshire, Durham NH dan timnya. Mereka menggunakan simulasi komputer untuk menemukan dua lubang yang sering muncul di lapisan magnetik bumi.

Satu lubang terdapat di belahan bumi utara di garis lintang yang tinggi dan satu lagi di bumi bagian selatan.

Partikel-partikel yang lolos ini dapat menyebabkan badai magnetik yang bisa membuat jaringan listrik kelebihan beban dan gangguan di wilayah yang luas, bahkan skala global.

Kerusakan listrik dapat terjadi sangat parah dan terjadi selama bertahun-tahun. Hal ini mengakibatkan matinya sistem pengairan air, kesehatan, drainase, dan dapat berakibat fatal bagi manusia.

Berdasarkan laporan terkini NASA yang dikeluarkan oleh US National Academy of Sciences, pemerintah AS sendiri tidak akan dapat berbuat banyak untuk mengendalikan kerusakan infrastruktur penting termasuk pembangkit listrik, prasarana air bersih dan pembuangan yang sangat berpotensi melumpuhkan dukungan kehidupan selama beberapa bulan

Influence of a welding sequence on the welding

INSTITUTE OF PHYSICS PUBLISHING MODELLING AND SIMULATION IN MATERIALS SCIENCE AND ENGINEERING
Modelling Simul. Mater. Sci. Eng. 13 (2005) 553–565 doi:10.1088/0965-0393/13/4/006
Influence of a welding sequence on the welding
residual stress of a thick plate
S D Ji, H Y Fang, X S Liu and Q G Meng
State Key Laboratory of Advanced Welding Technology Production, Harbin Institute of
Technology, Harbin 150001, People’s Republic of China
Received 26 October 2004, in final form 17 March 2005
Published 27 April 2005
Online at stacks.iop.org/MSMSE/13/553
Abstract
The residual stress in one-groove welding using an ellipsoidal heat source is
analysed. The results show that it can ameliorate the residual stress distribution
and greatly decrease the peak value of residual stress after welding if the
converse welding method is adopted between adjacent layers in a multi-layer
weld, or between adjacent beads in every layer. Moreover, the numerical
simulation results of the double V-groove thick plate welding model show
that the residual tensile stress appears on the weld and nearby, the residual
compressive stress appears on the area far away from the weld and the peak value
of tensile stress appears on the surface of the weld. Differences in the welding
sequence influence the value and the distribution of the welding residual stress
greatly, and a more suitable welding sequence can be deduced. The reliability
of the numerical simulation results is proved by the experimental results.
(Some figures in this article are in colour only in the electronic version)
1. Introduction
In the past 100 years, welding has been one of the most widely used technologies. It is very
difficult to find another technology that can develop as quickly as welding and can compare
with welding in the field of scale and diversification [1–3]. Moreover, welding plays a very
important role especially in manufacturing metal structures. The quality of welding influences
the quality of the project directly. Therefore, in order to control the quality of the metal
structure, a proper welding sequence is essential [4–9].
During the welding process, metal structure engenders distortion in some areas due to
the violent temperature change. The weld’s shrinkage in the process of cooling after welding
produces the internal stress. Thus, the welding region will cause the phenomena of jut, twist
and so on. Not only is it difficult to guarantee the dimensions of the work piece, but also the
existence of welding residual stress will reduce the rigidity and fatigue strength of the metal
structure. Therefore, it is important to construct a feasible welding sequence before welding
in order to reduce the residual stress after welding, and, thus, guarantee the welding quality of
0965-0393/05/040553+13$30.00 © 2005 IOP Publishing Ltd Printed in the UK 553
554 S D Ji et al
Figure 1. Mesh generation of finite model.
the workpiece [10–14]. During production, researchers have accumulated a lot of experience
on how to arrange the welding sequence [15–22], but the experience usually aims at a certain
concrete work piece instead of a general suitability.
The plate’s welding mainly includes one-groove welding and double-groove welding.
This paper discusses the numerical simulation of a double V-groove thick plate’s welding
residual stress by studying the influence of the welding sequence on the residual stress of
one-groove welding. A more reasonable welding sequence is obtained, and the simulation
result is compared with the experimental result obtained for the plate. Because the rational
welding sequence that results from the numerical simulation is suitable for general welding
procedures, it has important significance for practical applications.
2. Residual stress of one-groove welding
2.1. Effect of the welding direction on residual stress in multi-layer welding
2.1.1. Establishment of multi-layer welding’s finite element model. Due to the symmetry of
the workpiece, only half of the model is analysed. The dimensions of this plate model are
600mm × 400mm × 15 mm, and this model is divided into three layers to weld. The length
of an element of weld perpendicular to the welding direction is 1.25mm and the length of
an element of weld in the welding direction is 2.5 mm. The mesh is shown in figure 1. The
welding region has been subdivided and the area far away from the weld is meshed relatively
wider. This not only reduces the calculation time but guarantees computational accuracy. This
model is divided into 12420 hexahedral elements and 15656 nodes.
2.1.2. Confirmation of welding material and welding condition. In the numerical simulation,
Martensite Stainless Steel, 1Cr12NiWMoNb is chosen as the base material and filler metal.
The welding method used is GMAW. The voltage of the electric arc is 25V, the electric current
is 210A and the welding speed is 5mms−1.
2.1.3. Confirmation of the welding heat source. Because the welding method is GMAW,
the moving ellipse heat source is adopted in numerical simulations. It can be described by
Welding sequence on the welding residual stress 555
(a) (b)
(c) (d)
Figure 2. Schematic of several welding directions.
the following expression:
q(x, y, z, t) = 6

3Q
πabc

π
e−3x2/a2 e−3y2/b2 e−3[z+v(∂−t)]2/c2
.
Here, v represents the welding speed and Q the heat input rate, while a, b and c are the
dimensions of the heat source, and their values are 0.005 m, 0.005mand 0.006 m, respectively.
∂ represents the time lag of the welding heat source.
2.1.4. Taking account of the martensitic transformation. In this paper, because the material
of all models is martensitic and it undergoes transformation during the welding process, this
transformation must be considered.
In Marc, the change in heat quantity during the phase change can be controlled by latent
heat and the volumetric change during the phase change can be controlled by the coefficient
of thermal expansion. Moreover, these can be realized by a subprogram that is designed by
the author.
2.1.5. Simulation result of residual stress. Several kinds of welding directions are designed,
as is shown in figure 2. The weld is divided into three layers, and the arrows represent the
moving directions of the welding heat source.
The residual stress distribution trend of the above-mentioned welding sequences is the
same as that of the single layer welding. All the residual tensile stress appears in the weld and
nearby area, while all their peak values appear on the weld, so no figures are given here.
The equivalent Von Mises stress is a rule to judge whether the material in elastically or
plastically deformed. When the equivalent stress is lower than the material’s yielding limit,
the material is in the elastic phase; when the stress reaches its yielding limit, it can be regarded
as being in the plastic phase. So, it is important to study the equivalent stress in the process of
the numerical simulation of welding. The expression for this is as follows:
σ = 1 √
2
(σ1 − σ2)2 + (σ2 − σ3)2 + (σ1 − σ3)2.
In the expression, σ represents the equivalent Von Mises stress, while σ1, σ2 and σ3
represent the three principal stresses of one point in the plate, respectively.
Because the equivalent stress distribution trends of the above-mentioned four schemes are
all the same, the result of scheme c is taken as an example. It is shown in figure 3. The distance
in figure 3 represents the distance from one point to the centre line of the weld.
From figure 3, it can be seen that the peak value of the equivalent Von Mises stress appears
on the weld, and the equivalent stress gradually decreases to nearly zero in the area far away
from the weld.
556 S D Ji et al
Equivalent stress (MPa)
Distance (m)
0.00 0.02 0.04 0.06 0.08 0.10 0.12 0.14 0.16 0.18 0.20
0
100
200
300
400
Figure 3. Equivalent stress distribution of the weld’s middle section.
Table 1. Residual stress’s peak in different welding directions in multi-layer welding.
Scheme serial number
a b c d
Equivalent stress (MPa) 546 528 422 521
Transverse stress (MPa) 453 351 336 422
Longitudinal stress (MPa) 463 363 356 431
Table 1 shows the peak values of transverse and longitudinal residual stress obtained by
the above-mentioned schemes.
It can be seen from table 1 that the third scheme (namely, the converse welding between
adjacent layers) can effectively reduce residual stress after welding.
When welding the first layer, because the area of heat emission of the striking arc region
or quenching arc region is relatively smaller, the temperature variation between these two parts
is relatively more significant than that in the weld’s middle part. Therefore, in the process of
welding, greater compressive plastic deformation is produced near the striking arc region and
near the quenching arc region than in the weld’s middle part. In the process of cooling after
welding, the striking arc region or the quenching arc region, consequently endures greater
tensile residual stress than the middle part of the weld. Moreover, because the intensity of
temperature variation on the striking or quenching arc region is different, two different peak
values appear on the two parts. When welding the second layer, if the converse welding method
is adopted, the trend of residual stress distribution is opposite to that in the first layer. Thus,
the two layers’ resultant effect makes the residual stress distribution relatively even, and then
the peak value is relatively low. This is why the converse welding method is better.
2.2. Effect of the welding direction on residual stress in multi-bead welding
The dimensions of the finite model are 200mm ×150mm ×4 mm, and the width of the weld
is 20.4 mm, which is packed with three beads. The mesh of the weld area is fine and the
gradational transition to the coarse mesh is gradually carried out. The length of an element
Welding sequence on the welding residual stress 557
Figure 4. Mesh generation of plate.
0.00 0.02 0.04 0.06 0.08 0.10 0.12 0.14
0
100
200
300
400
500
Equivalent stress (MPa)
Distance (m)
Figure 5. Equivalent stress distribution of the weld’s middle section.
of weld in the welding direction is 2.5 mm. This structure is divided into 3520 hexahedral
elements and 4736 nodes, as shown in figure 4.
The welding material, the welding condition and the welding heat source of this model
are all the same as those in the multi-layer welding.
Four kinds of different welding directions are designed like multi-layer welding, as shown
in figure 2. The arrows show the welding direction of the three beads, and the bottom arrow’s
position represents the centre line of the weld.
Because the stress distribution trends of the above-mentioned four schemes are the same,
the result of scheme b is taken as an example. Figure 5 is the distribution of equivalent stress
on top of the plate and figure 6 is the distribution of longitudinal residual stress on top of the
plate. Distance in the following two figures represents the distance from one point to the centre
line of the weld.
From figure 5, it can be seen that the peak value of equivalent stress appears on the weld
and the value of stress is nearly zero in the area far away from the weld. From figure 6,
it is seen that the longitudinal residual tensile stress appears on the weld and nearby while
the compressive stress appears on the area away from the weld. Moreover, because of the
severe change in temperature at the interface between the base metal and the weld, the peak
value of tensile residual appears in this area. Because the distribution trend of transverse stress
is similar to that of longitudinal stress, it is not discussed here.
558 S D Ji et al
Longitudinal stress (MPa)
Distance (m)
0.00 0.02 0.04 0.06 0.08 0.10 0.12 0.14
-300
-200
-100
0
100
200
300
400
500
Figure 6. Longitudinal residual stress distribution of the weld’s middle section.
Table 2. Peak residual stress of different welding directions in multi-bead welding.
Scheme serial number
a b c d
Equivalent stress (MPa) 602 595 561 601
Transverse stress (MPa) 500 525 489 522
Longitudinal stress (MPa) 559 552 500 551
200
150
36
14 2 20
40
Figure 7. Dimensions of the specimen for simulation in mm.
The peak values of stress of several different schemes are shown in table 2. From this
table, it can be seen that the peak values obtained from scheme c are the minimum. That is, in
multi-bead welding, the residual stress is the minimum when the converse welding method is
adopted.
3. Welding residual stress of a double V-groove thick plate
3.1. Establishment of the multi-layer welding model
Figure 7 is a model of the double V-groove plate. Figure 8 is the meshing sketch map of this
model.
The base material and filler metal material of the double V-groove welding model is
also Martensite Stainless Steel, 1Cr12NiWMoNb. The welding heat source is an ellipse heat
Welding sequence on the welding residual stress 559
Figure 8. Mesh generation of double V-groove model.
Figure 9. Schematic of weld beads’ delamination.
source model. The welding electric current is 200 A, the welding voltage is 25V, and the
welding speed is 5mms−1. Moreover, the model’s preheating temperature is 100˚C, while the
temperature between the layers is lower than 150˚C in the welding process.
In the course of numerical simulation, the weld is divided into nine layers, as shown in
figure 9. In this figure, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 and 9, respectively, express the serial number for
each layer of the weld.
In order to study the influence of welding sequences on residual stress, several kinds
of welding sequences are designed according to the above-mentioned weld. Moreover, the
position of each layer’s serial number represents the precedence order of each layer in the
welding process:
(a) 2 3 1 4 8 5 9 6 7;
(b) 2 3 4 1 5 8 6 9 7;
(c) 2 3 1 4 5 8 6 7 9;
(d) 1 2 8 3 9 4 5 6 7;
(e) 1 2 3 8 4 5 9 6 7;
(f) 1 2 3 8 9 4 5 6 7;
(g) 1 2 3 4 5 8 6 9 7;
(h) 2 3 4 5 1 6 8 7 9.
560 S D Ji et al
Figure 10. Distribution of equivalent stress.
Figure 11. Distribution of transverse residual stress.
3.2. Distribution of the residual stress field of the double V-groove thick plate
In each of the above-mentioned welding sequences, the distribution of residual stress is
substantially consistent. Therefore, only the residual stress of scheme f is discussed here.
Moreover, in the course of the numerical simulation, the converse welding method is adopted
between adjacent layers in a multi-layer weld or between adjacent beads in every layer.
Figure 10 shows the distribution of equivalent stress. Figure 11 shows the distribution of
the transverse residual stress, while figure 12 shows the distribution of the longitudinal residual
stress.
The following observations can be made from the figures: the peak value of equivalent
stress appears on the weld; the longitudinal or transverse residual tensile stress of the thick
plate is mainly distributed on the weld or near the weld and the peak value appears on the
weld; the longitudinal or transverse compressive residual stress appears far away from the
Welding sequence on the welding residual stress 561
Figure 12. Distribution of longitudinal residual stress.
Distance (m)
Equivalent stress (MPa)
0.000 0.005 0.010 0.015 0.020 0.025 0.030 0.035 0.040
300
350
400
450
500
550
600
650
Figure 13. Distribution of equivalent stress along the thickness of the weld in the weld’s middle
section.
weld. Moreover, because no constraint exists, the longitudinal residual stress at the two ends
of the bead approaches zero.
Figure 13 is the distribution of equivalent stress along the thickness of the thick plate on
the weld’s middle section. Figure 14 is the distribution of transverse residual stress along the
thickness while figure 15 is the distribution of longitudinal residual stress along the thickness
of the thick plate in the weld’s middle section. In the following figures, ‘Distance’ represents
the distance from the point to the bottom of the thick plate.
From these figures, it is seen that the peak values of equivalent stress, transverse residual
stress or longitudinal stress appear on the surface of the plate, while the stress value is relatively
lower in the middle part.
3.3. Experimental validation
In order to validate the simulation results, experimental verification has been carried out in the
double V-groove plate. Moreover, in order to facilitate the analysis, the scheme f is chosen
562 S D Ji et al
Distance (m)
Transverse stress (MPa)
0.000 0.005 0.010 0.015 0.020 0.025 0.030 0.035 0.040
0
50
100
150
200
250
300
350
400
450
500
550
Figure 14. Distribution of transverse stress along the thickness of the weld in the weld’s middle
section.
0.000 0.005 0.010 0.015 0.020 0.025 0.030 0.035 0.040
-200
-100
0
100
200
300
400
500
600
Distance (m)
Longitudinal stress (MPa)
Figure 15. Distribution of longitudinal stress along the thickness of the weld in the weld’s middle
section.
as the welding method. The material, the plate’s dimensions and the welding condition in the
experiment are all the same as those in the simulation.
The AST portable x-ray stress tester is adopted to test the residual stress of the specimen.
The x-ray method involves irradiating the specimen by x-rays after the specimen has been
treated, and then the diffraction is obtained. The internal stress is measured from the crystal
lattice distortion. This method is not only easy to carry out but also keeps the specimen intact.
Moreover, it is acceptable to measure surface residual stress.
Figure 16 is the contrast between the test result and the simulation result of transverse
residual stress on the surface of the plate’s middle section. Figure 17 is the contrast between
the test result and the simulation result of longitudinal residual stress on the surface of the
plate’s middle section. In these two figures, ‘Distance’ represents the distance from one point
to the centre line of the weld.
Welding sequence on the welding residual stress 563
Distance (m)
Transverse stress (MPa)
0.00 0.02 0.04 0.06 0.08 0.10 0.12 0.14 0.16
-200
-100
0
100
200
300
400
500
600
Experimental result
Simulation result
Figure 16. Experimental verification of transverse residual stress.
Distance (m)
Longitudinal stress (MPa)
0.00 0.02 0.04 0.06 0.08 0.10 0.12 0.14 0.16
-200
-100
0
100
200
300
400
500
600 Experimental result
Simulation result
Figure 17. Experimental verification of longitudinal residual stress.
It can be seen by analysing those two figures that the longitudinal or transverse residual
stress of simulation results is basically the same as the experimental results from the viewpoint
of changing trends. It proves that the simulation results are rational and reliable.
3.4. Simulation results of several welding sequences
Table 3 is the contrast of the residual stress’s peak values. It can be seen from the table that the
peak values of transverse residual stress or longitudinal residual stress that are obtained from
scheme c are the minimum. Therefore, this welding sequence is reasonable.
Abstractly, the distribution of welding temperature is not even along the thickness direction
of the thick plate. One part of the welded plate expands more while the other part expands less
or even not at all. Therefore, the expansion of the welded part is blocked and, then, transverse
564 S D Ji et al
Table 3. Residual stress’s peak value for several schemes.
Scheme serial number
a b c d e f g h
Equivalent stress (MPa) 701 712 571 885 653 658 921 912
Transverse stress (MPa) 623 544 405 718 505 511 829 857
Longitudinal stress (MPa) 634 636 507 823 592 607 879 865
0.00 0.02 0.04 0.06 0.08 0.10 0.12 0.14 0.16 0.18 0.20
-400
-200
0
200
400
600
Welding in same direction
Welding in inverse direction
Distance (m )
Transverse stress (MPa)
Figure 18. Comparison of transverse stress between welding in the same direction and welding in
the inverse direction.
compressive plastic deformation is generated. What is more, because of the phenomenon of
uneven shrinkage along the thickness direction of the plate after welding, angular deformation
appears on the workpiece and then the root of the weld carries high tensile stress. When the
tensile stress resulting from the welding angular deformation exceeds the tensile strength’s
critical value of the filler metal in the root of the weld, a crack appears on the weakest root of
the weld. Therefore, when the filler metal of the weld is more uniformly filled, the angular
deformation is less and then the residual stress is less. This is why the residual stress that is
obtained by scheme c is the minimum.
In order to validate whether the welding residual stress that is obtained by the converse
welding method between adjacent layers is the minimum, the double V-groove plate’s welding
stress is studied under the condition of synclastic welding or converse welding. The contrast
in welding transverse residual stress is shown as in figure 18, and ‘Distance’ in figure 18
represents the distance between points and the endpoint of the weld. The simulation result
shows that the peak value of the welding transverse residual stress by the method of converse
welding is 405.4MPa, which is 18.2% less than the stress by the method of synclastic welding.
Moreover, the contrast of the longitudinal stress is similar to this figure and the stress’s peak
value decreases by 16.9%.
4. Conclusions
(1) The simulation results of the plate butt welding show that the peak values of transverse
residual tensile stress and longitudinal residual tensile stress obtained by the method of
Welding sequence on the welding residual stress 565
converse welding between adjacent layers in a multi-layer weld, or between adjacent
beads in every layer, are the minimum. Therefore, the residual stress in the weld is greatly
reduced if this method is adopted. The weld’s strength is enhanced and the quality is
improved.
(2) The residual stress distribution in the double V-groove thick plate shows that the residual
tensile stress appears on or near the weld and the peak value appears on the weld.
Moreover, the simulation results are validated by the experimental results.
(3) The contrast between the simulation results of a double V-groove thick plate welded using
many different welding sequences shows that differences in welding sequence affect the
distribution and the peak value of the residual stress, and also affect the strength and the
crack resistance of the weld. Moreover, a kind of suitable welding sequence is obtained
by comparing simulation results; e.g. when two parts of the weld are filled more evenly,
the residual stress is less.
References
[1] Nakanishi Y 2003 J. Japan Weld. Soc. 72 5–11
[2] Wang J C 2001 Laser Technol. 25 48–51
[3] Song T 1994 China Mech. Eng. 5 61–3
[4] Teng T-L and Chang P-H 2003 Comput. Struct. 81 273–8
[5] Chang P-H 1998 Int. J. Pressure Vessels Piping 75 857–63
[6] Feng Z L, David S A, Zacharia T and Tsai C L 1997 Sci. Technol. Weld. Joining 2 11–19
[7] Deng D and Naqano S 2003 Proc. Int. Conf. on Offshore and Polar Engineering (Honolulu, HI, USA) pp 2403–9
[8] Masahiro T and Koji G 1998 Proc. Int. Conf. on Offshore Mechanics and Arctic Engineering (ASME, Fairfield,
NJ, USA) p 8
[9] Tsai C L and Park S C 1999 Weld. J. 78 156–65
[10] Farkas J and Jarmai K 1998 Weld. World 41 385–98
[11] Josefson B L and Wikander L O 1996 Trans. ASME 118 121–6
[12] Senkara J and Zhang H 2000 Weld. J. 79 194–201
[13] Quadrini E and Wohlfahrt H 1998 Comput. Aided Assess. Control 639–48
[14] Li Y and Frank S 2003 Proc. SPIE: The Int. Soc. Opt. Eng. 4997 30–9
[15] Mochizuki M and Hayashi M 2000 J. Pressure Vessel Technol. 122 27–32
[16] Li Y and Liu W 2002 Trans. Adv. Packaging 25 73–8
[17] Loureiro A and Pina J 2002 Mater. Sci. Forum 404 387–92
[18] Fukuda S and Yoshikawa K 1990 Eng. Anal. 7 78–82
[19] Lu A 2001 China Mech. Eng. 12 183–6
[20] Lin Y C and Chou C P 1995 J. Mater. Process. Technol. 48 693–701
[21] Li K and Yue H 2001 Trans. China Weld. Inst. 22 46–8
[22] Troive L and Nasstrom M 1998 J. Pressure Vessel Technol. 120 244–51

Contoh Soal Inspesi Pengelasan pada Bangunan Apung


Evalusi Kopetensi
Inspeksi Pekerjaan Pengelasan Kapal & Bangunan Apung Lainnya

Waktu         : sd Rabu 21 Juli 2010.
Instruktur   : Edy Widarto.


1.     Apakah tujuan diadakannya pemeriksaan pada pekerjaan pengelasan kapal atau pada bangunan apung lainnya ?

2.     Agar dijelaskan strategi pelaksanaan pemeriksaan pengelasan sehingga tujuan dari pemeriksaan terpenuhi ?

3.     Jelaskan kecenderungan terjadinya cacat pada hasil pengelasan berdasarkan prosesnya. Misalkan pada proses pengelasan SAW / FCB (Submerge Arc Welding / Flux & Cooper Backing, FCAW (Flux Core Arc Welding) dan SMAW Shielded Metal Arc Welding).

4.     Sebagai Welding Inspector, bagaimana cara menentukan / men-justifikasi bahwa hasil suatu pengelasan kapal bisa diterima atau tidak. Bagaimana pula pendapat anda bila hasil pengelasan diluar toleransi yang diijinkan namum berada pada posisi yang tidak berbahaya ?

5.     Apakah dampak yang ditimbulkan apabila suatu sambungan pengelasan masih mengandung residual stress / tegangan sisa yang tinggi ?  Dan bagaimana cara untuk menghindari serta mengurangi timbulnya residual stress dalam proses pengelasan ?

======================================================

Minggu, 01 Agustus 2010

SanggupKah AKu meniti HAri...???

Satu kisah tentang cinta…Yang membuatku terpana…
Satu kisah tentang lara…
yang membuatku terluka…

Membuatku berlari tanpa arti…
membuatku menari tanpa henti…

Aku tak memiliki pagi lagi …
aku tak melihat pelangi lagi…

Aku telah MATI..cintaku telah pergi….
Hanya satu warna dalam hidupku…
yang hadir dari masa lalu…

Satu kata dalam kitabku…
yang membuatku tegar dalam pilu…

Satu kasih yang berlalu….
satu kisah yang kembali…

Dan satu misteri di esok pagi…
APAKAH AKU MASIH SANGGUP MENITI HARI…
Biarlah lara kita anggap biasa…
agar perih sirna bersama mentari yang terbit di pagi hari..

biarlah cinta mencari jalannya sendiri…
tanpa paksaan …tanpa cobaan…
berdirilah dengan tegar…

seperti karang terjal yang dihantam ombak di lautan..
jangan pernah pejamkan mata…
jangan pernah perlihatkan duka…

lihatlkah bintang gemintang yang berkerlip dengan terang…
disana ada keabadian bagi cinta yang ditinggalkan..
disana ada keindahan …
bagi jutaan kesedihan…..

C-I-N-T-A

,Kenapa kita menutup mata ketika kita tidur ?
,Kenapa kita menutup mata ketika kita menangis ?
,Kenapa kita menutup mata ketika kita membayangkan sesuatu ?
,Kenapa kita menutup mata ketika kita berciuman ?
,Hal hal yang terindah di dunia ini biasanya tidak terlihat

,Ada hal hal yang tidak ingin kita lepaskan
dan ada orang orang yang tidak ingin kita tinggalkan
,Tapi ingatlah, melepaskan bukan berarti akhir dari dunia
melainkan awal dari kehidupan yang baru

,Kebahagiaan ada untuk mereka yang menangis
,Kebahagiaan ada untuk mereka yang telah tersakiti
,Kebahagiaan ada untuk mereka yang telah mencari dan telah mencoba

,Karena merekalah yang bisa menghargai
,Betapa pentingnya orang yang telah menyentuh kehidupan mereka

,Cinta adalah ketika kamu menitikkan air mata, tetapi masih peduli
terhadapnya
,Cinta adalah ketika dia tidak mempedulikanmu, kamu masih menunggunya
dengan setia
,Cinta adalah ketika dia mulai mencintai orang lain dan kamu masih
bisa tersenyum
sambil berkata , ” Aku turut berbahagia untukmu ”

,Apabila cintamu tidak berhasil, bebaskanlah dirimu
,Biarkanlah hatimu kembali melebarkan sayapnya dan terbang ke alam
bebas lagi
,Ingatlah, kamu mungkin menemukan cinta dan kehilangannya..
,Tetapi saat cinta itu dimatikan, kamu tidak perlu mati bersamanya..

,Orang yang terkuat bukanlah orang yang selalu menang dalam segala hal
,Tetapi mereka yang tetap tegar ketika mereka jatuh
,Entah bagaimana, dalam perjalanan kehidupanmu,
,Kamu akan belajar tentang dirimu sendiri dan suatu saat kamu akan
menyadari
,Bahwa penyesalan tidak seharusnya ada di dalam hidupmu
,Hanyalah penghargaan abadi atas pilihan pilihan kehidupan yang telah
kau buat
,Yang seharusnya ada di dalam hidupmu

,Sahabat sejati akan mengerti ketika kamu berkata ,” Aku lupa ”
,Sahabat sejati akan tetap setia menunggu ketika kamu berkata ,” Tunggu sebentar ”
,Sahabat sejati hatinya akan tetap tinggal, terikat kepadamu ketika kamu berkata, ” Tinggalkan aku sendiri ”

,Saat kamu berkata untuk meninggalkannya,
,Mungkin dia akan pergi meninggalkanmu sesaat,
,Memberimu waktu untuk menenangkan dirimu sendiri,
,Tetapi pada saat saat itu, hatinya tidak akan pernah meninggalkanmu
,Dan sewaktu dia jauh darimu, dia akan selalu mendoakanmu dengan air
mata

,Lebih berbahaya mencucurkan air mata di dalam hati
,daripada air mata yang keluar dari mata kita
,Air mata yang keluar dari mata kita dapat dihapus,
,Sementara air mata yang tersembunyi,
,Akan menggoreskan luka di dalam hatimu
yang bekasnya tidak akan pernah hilang

,Walaupun dalam urusan cinta, kita sangat jarang menang,
,Tetapi ketika cinta itu tulus…
meskipun mungkin kelihatannya kamu kalah,
,Tetapi sebenarnya kamu menang karena kamu dapat berbahagia
sewaktu kamu dapat mencintai seseorang
,Lebih dari kamu mencintai diri kamu sendiri…

,Akan tiba saatnya dimana kamu harus berhenti mencintai seseorang
,Bukan karena orang itu berhenti mencintai kita
,Atau karena ia tidak mempedulikan kita
,Melainkan saat kita menyadari bahwa orang itu
,Akan lebih berbahagia apabila kita melepasnya
,Tetapi apabila kamu benar benar mencintai seseorang,
,Jangan dengan mudah kita melepaskannya
,Berjuanglah demi cintamu… Fight for your dream !
,Itulah cinta yang sejati..
,Bukannya seperti prinsip ” Easy come.. Easy go… ”

,Lebih baik menunggu orang yang benar benar kamu inginkan
,Daripada berjalan bersama orang ” yang tersedia ”
,Lebih baik menunggu orang yang kamu cintai
,Daripada orang yang berada di ” sekelilingmu ”

,Lebih baik menunggu orang yang tepat
,Karena hidup ini terlalu berharga dan terlalu singkat
,Untuk dibuang dengan hanya ” seseorang ”
,Atau untuk dibuang dengan orang yang tidak tepat

,Kadang kala, orang yang kamu cintai adalah orang yang paling
menyakiti hatimu
,Dan kadang kala teman yang membawamu di dalam pelukannya
,Dan menangis bersamamu adalah cinta yang tidak kamu sadari

,Ucapan yang keluar dari mulut seseorang
,Dapat membangun orang lain, tetapi dapat juga menjatuhkannya
,Bila bukan diucapkan pada orang, waktu, dan tempat yang benar
,Ini jelas bukan sesuatu yang bijaksana

,Ucapan yang keluar dari mulut seseorang
,Dapat berupa kebenaran ataupun kebohongan untuk menutupi isi hati
,Kita dapat mengatakan apa saja dengan mulut kita
,Tetapi isi hati kita yang sebenarnya tidak akan dapat dipungkiri

,Apabila kamu hendak mengatakan sesuatu..
,Tataplah matamu di cermin dan lihatlah kepada matamu
,Dari situ akan terpancar seluruh isi hatimu
,Dan kebenaran akan dapat dilihat dari sana

Lomba Cipta Web Dinamis


LOMBA CIPTA WEB DINAMIS

JAWA-BALI

Cipta, Desain, Animasi

1.  Definisi

Lomba Cipta Web Dinamis merupakan serangkaian lomba yang diselenggarakan
oleh Himpunan Mahasiswa Elektro bersama tim dosen dalam rangka Diesnatalis
45th Fakultas Teknik, Universitas Negeri Malang (http://um.ac.id). Lomba cipta
web ini diharapkan dapat menjadi salah satu motivasi untuk terus berkarya,
berinovasi dan berkreasi. Pada lomba cipta web ini, diambil 7 finalis yang berhak mengikuti babak final
(presentasi web yang telah dibuat) dan mendapatkan piagam penghargaan.

2.  Tema

“Culture in Technology”

(Desain dan isi memasukkan unsur Budaya dan Teknologi)

3.  Pelaksanaan

- Pendaftaran : 21 Juni – 3 September 2010
- Pengumpulan karya : 21 Juni – 3 September 2010
- Pengumuman Finalis : 14 September 2010
- Babak Final : 27-28 September 2010

4.  Kategori Peserta

-          Pelajar SMA/SMK/MA/sederajat
-          Umum

5.  Syarat Peserta

-          Perseorangan atau tim maksimum 3 orang per tim
-          Untuk kategori SMA/SMK/MA/Sederajat :
*Anggota tim peserta berasal dari sekolah yang sama
*Melampirkan surat keterangan dari sekolah
-          Peserta bersedia mengikuti rangkaian acara dan prosedur kompetisi.
-          Peserta diwajibkan mendaftar dan telah mengumpulkan formulir pendaftaran (baik secara online maupun secara langsung).
-          Peserta diwajibkan telah membayar biaya registrasi sebesar :
*Umum : Rp50.000,-
*SMA/SMK/MA/sederajat  : Rp30.000,-

6.  Kriteria Penilaian

-          Konsep dan ide sesuai tema “Culture in Technology”
-          Inovasi (*Originalitas, *Kreativitas), Web belum pernah dipublikasikan,
Tidak boleh menggunakan CMS yang ada, seperti Joomla, Mambo,
Wordpress  dll. (Diskualifikasi)
-          Struktur dan navigation interface, mencakup rancangan sitemap dan alur  sistem website.
-          Komplektivitas –penggunaan PHP, JavaScript, Ajax, Database (MySql)  dan CSS.
-          Desain (user friendly)
-          Animasi (gif atau flash)
-          Interaktivitas / accessbilitas
-          Content (informative,berkaitan dengan tema).
-          Overall

7.  Sistem Pendaftaran dan Pembayaran

(21 Juni – 3 September 2010)
-   Offline,
Membayar biaya registrasi langsung ke tempat pendaftaran panitia lomba
-   Online,
Membayar biaya registrasi melalui : Bank BRI dengan
No. Rek 1229-01-000644-50-4 a.n. Dewi Fatimah

8.  Sistem Pengumpulan Karya

(21 Juni – 3 September 2010)
-   Mengirimkan Hasil Karya Web (bentuk CD/DVD), Formulir pendaftaran dan  Dokumentasi Karya berupa   printout interface.  via Post
-  atau  mengirimkan Hasil Karya (bentuk CD/DVD), Formulir Pendaftaran,  dan Dokumentasi Karya dengan:
*langsung ke tempat pendaftaran (HME FT UM)

9.  Pengumuman finalis

(14 September 2010)
Akan diambil 7 finalis dari masing – masing kategori.

10. Babak Final

(27-28 September 2010)
Seluruh Finalis wajib mengikuti babak final untuk mempresentasikan hasil
karyanya, yang bertempat  di Gd. Sasana Budaya Universitas Negeri Malang.

11. Hadiah

Total hadiah puluhan juta rupiah + Tropy + Sertifikat

12. Alamat dan Tempat Pendaftaran

Sekretariat Himpunan Mahasiswa Elektro (HME), Gedung G4 111
Fakultas Teknik, Universitas Negeri Malang (UM)
Jl. Semarang No.6, Malang 65145
Jawa Timur, Indonesia

13.  Info Lebih Lanjut

http://hmjelektroum.co.cc
http://hmj.elektro.um.ac.id
email : hmjelektro.ftum@gmail.com

14. Contact Person

Roisa | 0341 839 67 73
Rizal   | 089 893 720 297
*Juara 1, 2, dan 3 pada masing-masing kategori berhak mendapatkan voucher
pelatihan
*7 besar finalis lomba akan mendapat piagam penghargaan
*Karya pemenang akan menjadi hak milik penyelenggara
*Seluruh karya pemenang akan ditampilkan pada situs hmj.elektro.um.ac.id

MEMINTA, MELACUR, MENGEMIS?

Meminta?

Memang ada orang yang baik hati, tapi sedikit sekali di dunia ini orang yang semacam itu—apalagi saat kapitalisme telah menghujamkan watak individualisme pada masyarakat, mereka beranggapan bahwa semua hal adalah urusan sendiri-sendiri. Dibungkus dengan hubungan cinta, bisa jadi seorang perempuan miskin mencari suami yang kaya agar bisa naik kelas—perempuan ini adalah tipe seorang ‘social climber’ yang tentu saja biasanya bukan bermodalkan cinta, tetapi mungkin adalah kecantikan tubuhnya atau pengabdiannya seperti budak yang mempertukarkan tubuhnya untuk upah berupa perlindungan dan kehidupan yang layak bersama tuannya (suaminya).


Melacur?

Kata Pramoedya Ananta Toer: "Mendapat upah karena menyenangkan orang lain yang tidak punya persangkutan dengan kata hati sendiri, kan itu dalam seni namanya pelacuran?” Tentunya, mempertukarkan tubuh dengan uang adalah cara hidup yang sebenarnya keterpaksaan. Sebab setiap perempuan punya naluri untuk memberikan tubuh dan sekaligus menikmati kepuasan tubuhnya dengan laki-laki yang dicintai dan mencintainya. Tetapi karena ia terpaksa butuh uang untuk bertahan hidup—bahkan untuk menghidupi orang lain seperti anak [yang butuh makanan, kesehatan , dan pendidikan] dan orangtuanya—, dijuallah tubuh dan alat kelaminnya pada laki-laki yang berhubungan dengannya untuk mendapatkan kepuasan badan semata. Kalau kita jeli, pelacuran jumlahnya semakin banyak.

Larangan-larangan terhadap pelacuran baik dari agama dan negara (seperti munculnya Paraturan Anti-Maksiat bukannya dapat mengurangi dan menghilangkan pelacuran. Pelacuran baik yang secara terang-terangan maupun yang secara sembunyi-sembunyi tetap terjadi. Mustahil gejala itu dapat dihilangkan tanpa menghilangkan kemiskinan, ketimpangan, dan kapitalisme yang berpilar pada ideologi komersialisme.

Mengemis?

Nyatanya memang semakin banyak orang yang mengemis di jalan-jalan, di tempat-tempat keramaian, dan bahkan mendatangi rumah-rumah. Bahkan beberapa pemerintahan kota merasa kebingungan untuk menghadapi para pengemis daln gelandangan (GEPENG) itu. Mereka merazia para gepeng tetapi tidak memberikan solusi yang tepat, sekedar diusir dan dilarang.

Setelah mencari kerja, meminta, mengemis, melacur tidak mendapatkan suatu pendapatan yang dapat membuatnya mampu memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya (bertahan, survive), apa yang harus dilakukan? Tak sedikit yang memilih bunuh diri. Tetapi juga tak sedikit yang menggunakan cara-cara yang kemudian disebut kejahatan (kriminalitas): Mencuri, kalau perlu dengan membunuh dan menyakiti.

***
Itulah yang terjadi pada masyarakat miskin untuk bertahan hidup. Kualitas kemanusiaannya menurun karena mereka dipandang ‘sampah masyarakat’ dan hanya dipahami secara statistik oleh pemerintah dan dianggap ‘menjijikkan’ oleh orang-orang kaya. Imbas dari ideologi kepemilikan pribadi dan kapitalisme yang dicirikan dengan ketimpangan kelas telah menyebabkan kontradiksi hubungan antara satu dengan manusia lainnya pula.

Sebait Sajak dari Seorang KAwan

Ku kecewa,

Sungguh kukecewa!
Anakku sakit, tanpa obat!
Anakku ingin sekolah, harga spp tinggi sangat!... Lihat Selengkapnya
Aku ingin mengadu, hakim-polisi-jaksa bejat!

aku hanya perempuan, bukan payudara, bukan betis, bukan pantat,
meski kau hanya inginkan itu...
tapi keinginanku untuk menumbuhkan jiwa ragaku sama besarnya dengan keinginan meneruskan anak-anak dari rahimku...

Sedangkan yang kau beri apa?
Cuma kegantengan, citra dan bualan bertubi
sembunyikan bahwa kau babi
atau kerbau!

kau hanya suruh aku bersabar
tapi penindasanmu sudah tak ternalar
nasib kami kau bakar
menakut-nakuti neraka dan janji surga kau umbar!
Kamu bukan hanya kurang ajar...
Tapi bangsat benar.

kami ingin melawan bukan karena kami makar.
tapi penindasanmu sudah tak ternalar.....

Bonek Viking satu hati

Bonek Viking satu hati..
Kita satu nyali..
satu nyali wani..

Bonek Viking satu hati..
Kita satu darah..
Darah pemberani..

Bonek Viking Satu Hati..
Kita bersaudara..
Saudara sampe mati..

Bonek Viking satu hati..
Kita penuh Cinta..
Dalam satu hati..

Marilah kita bernyanyi dalam kebersamaan..
Kita bersukaria dalam indahnya perdamaian..
Banyak yang iri, biar sajalah iri..