Rabu, 27 April 2011

Kekayaan bukanlah diukur dengan banyaknya kemewahan dunia....

Menarik sekali saya membaca hadits dari Bukhari & Muslim, yang berbunyi:  ” Kekayaan bukanlah diukur dengan banyaknya kemewahan dunia. Namun kekayaan adalah hati yang selalu merasa cukup. “
Subhaanalloh..membaca dan kemudian merenungkan hadits yang agung ini, saya pun teringat kembali akan angan-angan yang pernah ada dalam pikiran ini.  Keinginan demi keinginan selalu saja hadir saat itu, bahkan mungkin sampai sekarang. Setelah memiliki ini, ingin memiliki itu. Setelah memiliki itu, ingin memiliki barang atau kemewahan yang lain. Seolah-olah hidup ini bertujuan hanya untuk memperoleh kemewahan materi. Padahal hidup ini sebenarnya adalah bertujuan untuk satu hal saja, yakni beribadah kepada Alloh, Tuhan semesta alam.
Sehingga dengan mencermati dan merenungi Hadits ini, kemudian berpikir dengan akal serta hati yang bersih, maka kita dapat menyadari dengan sepenuh hati bahwa kekayaan dunia ini hanya semu belaka. Sedangkan kekayaan sejati yang mesti kita miliki adalah ketentraman dan kekayaan hati yang selalu merasa cukup. Insya allah, dengan pemikiran seperti ini maka kehidupan kita di dunia akan selalu diliputi dengan kedamaian dan perasaan yang enak menyejukkan karena menyadari bahwa apalah arti kekayaan yang bertumpuk namun toh pada akhirnya hanya menimbulkan perasaan tresah setiap saat, karena takut  akan  kehilangan harta-benda dan juga kenyataan yang tidak bisa dibantah bahwa kekayaan itu tidak akan kita bawa kedalam liang kubur.
Jadi, dengan merenungi dan melaksanakan hadits ini, semoga saja kita dalam mengarungi kehidupan ini, baik yang berstatus atau berprofesi sebagai mahasiswa, karyawan, buruh, guru maupun profesi apapun yang tentunya halal, ingatlah bahwa kekayaan kita dan hasil kerja keras kita itu jangan sampai melenakan jiwa bahkan melupakan kita dari tujuan kita semula yakni hidup kita ini hanya diperuntukkan untuk beribadah kepada Sang Khalik, Allah..Tuhan yang Maha Esa. Insya alloh.
Semoga kita bisa menjadi pribadi muslim/ah yang tangguh dan selalu diberikan kekayaan hati dan kekayaan ilmu dan terutama kekayaan Iman Islam dalam hati dan jiwa kita, sehingga dapat melalui kehidupan dunia ini dengan tenang, penuh kebahagian dan insya allah keselamatan dunia dan akhirat. Amiin Yaa Robbana..Wallahu A’lam.

Related Posts:

  • Surat Dalam Hujan Selalu demikian di bulan Nopember ini. Hujan benar-benar mewarnai hari. Sore. Ya, pukul empat lebih, hujan seperti pantulan manik-manik kaca menderas seketika dengan anggunnya. Aku menyesal, sumur di luar pasti akan keruh… Read More
  • Menunggu Pelangi “Pelangi!! Ayo kesini! Hujannya lumayan deras nihh! Nanti sakit loh!” teriakku sekencang – kencangnya ke arah Pelangi yang dari tadi mengincar air hujan yang berjatuhan. “ Bentar donk! Lagi seru main sama air nih! Lagian … Read More
  • Selaksa Rindu dari Pesantren Cerpen Dari Seorang Teman...... Matahari pagi menyentuh pipiku. Berpendar pasi, seperti juga dedaunan. Sepi. Aku merentangkan kedua tanganku lebar-lebar, berharap aku bisa terbang dan menikmati seluruh ciptaan Tuhan … Read More
  • Cinta Itu Buta ""kau Hempaskan tubuH ini . . .kau goReskan Luka Hati . . .takkan aku kenang Lagi . . .tuLus cinta yang kau beRi . . .peRgiLaH cintaku . . .Lupakan diRinya . . .takkan aku ingat Lagi . . .sakit Hati yang kau beRi . . .peR… Read More
  • "delay lagi delay lagi" gerutuku. 3 jam telah berlalu seharusnya aku dah sampai jogja tapi kenyataanya aku masih di Jakarta. dalam kegelisahan itu mataku tertangkap pada tulisan besar COFFE CAFE aku tersenyum dan aku mula… Read More

0 komentar:

Posting Komentar