Sabtu, 10 April 2010

SateliT CanggiH Nasa UnTuk Kutub Bumi KitA


Badan Luar Angkasa Eropa (ESA) meluncurkan satelit yang khusus memantau dampak pemanasan global di kutub Bumi. Satelit yang diluncurkan dari Kazakhstan, Kamis 8 April 2010, juga akan mengobservasi naiknya permukaan air laut.

ESA mengungkapkan bahwa stasiun kendali di Jerman memastikan bahwa satelit CryoSat 2 itu berhasil mengorbit setelah lepas dari roket yang diluncurkan dari Komodrom Baikonur. "Sejauh ini, segalanya berjalan dengan lancar," kata Volker Liebig, Direktur Program Observasi Bumi ESA.

Pada 2005, ESA kehilangan satelit CryoSat pertama setelah roket peluncur gagal membawanya ke luar angkasa. Ini menyebabkan penundaan misi selama lima tahun dan telah lama dinanti oleh para peneliti sejak akhir 1990-an.

"Misi kali ini jauh lebih penting dari sepuluh tahun lalu saat kami menggagasnya karena kondisi es di kutub Bumi terus berubah," kata Duncan Wingham, peneliti dari Universitas College London yang juga terlibat dalam proyek CryoSat.

Menurut ESA, satelit CryoSat 2, yang berbobot 700 kilogram, didesain untuk memantau pemanasan global pada lapisan es baik di Laut Artik maupun Antartika. Dua lokasi itu meliputi 10 persen dari permukaan Bumi dan berperan penting dalam menentukan iklim di planet ini.

"Kawasan kutub berfungsi seperti lemari es dalam sistem iklim," kata peneliti asal Jerman, Heinrich Miller. "Wilayah-wilayah itu benar-benar penting bagi iklim di Bumi kita," lanjut Miller.

Para peneliti yakin bahwa telah ada perubahan-perubahan signifikan di kawasan kutub. Salah satunya, selama musim panas dalam beberapa tahun terakhir lapisan es di Laut Artik kian menyusut. Namun, belum ada data yang spesifik seberapa tipis lapisan es itu sehingga perlu pantauan satelit dari atas Bumi.

Data rinci mengenai melelahnya lapisan es di kutub Bumi sangat penting bagi kelangsungan kota-kota di pesisir maupun pulau-pulau kecil. Menurut Miller, bila semua kutub es Bumi dan gletser mencair, permukaan laut bisa naik hingga 70 meter. Bila hanya lapisan es di Greenland yang mencair, permukaan laut bisa naik 6,5 meter,

Sebagian kalangan khawatir bahwa naiknya permukaan laut bisa mencapai 2 hingga 3 meter pada tahun 2100. Sementara itu, Panel Antar-Pemerintah atas Perubahan Iklim (IPCC) pada 2007 memperkirakan bahwa kenaikan hanya sekitar 20 hingga 60 cm.

Namun, Miller yakin bahwa satelit CryoSat akan menyajikan data yang lebih spesifik sehingga mampu memprediksi naiknya permukaan laut secara lebih akurat. (Associated Press)

0 komentar:

Posting Komentar