Amandel adalah penyakit yang sebenarnya g terlalu berbahaya. Akan tetapi cukup menjengkelkan juga bila sampai menyerang kita. Mau makan sakit,minum g bisa bahkan buat nelan ludah aja rasanya kayak nelen durian lengkap ma kulitnya..hehehe
Sebagai orang teknik yang tentu aja g bisa kerja di dalam kantor dengan ruang ber-AC yang sejuk dan nyaman (Sesekali kan juga mesti turun ke lapangan untuk inspeksi..hihi) kita mesti merencanakan jika suatu hari nanti penyakit ini ' Hinggap ' di tenggorokan kita. G lucu kan jika kita harus KO hanya karena daging kecil yang tumbuh di dalam leher??
So semoga pstingan dibawah ini bisa anda jadikan pedoman hiduP (kyk Pancasila gitu maunya aku...xixix)
oleh : tedifa
Pengarang : Prof. H.M. Hembing Wijayakusuma
Diterbitkan di: April 08, 2008
Amandel atau tonsil merupakan kumpulan jaringan
limfoid yang terletak pada kerongkongan di belakang kedua ujung lipatan
belakang mulut. Tonsil berfungsi mencegah agar infeksi tidak menyebar ke
seluruh tubuh dengan cara menahan kuman memasuki tubuh melalui mulut, hidung,
dan kerongkongan, oleh karena itu tidak jarang tonsil mengalami peradangan.
Peradangan pada tonsil disebut dengan tonsilitis, penyakit ini merupakan salah
satu gangguan THT (Telinga Hidung & Tenggorokan). Tonsilitis dapat bersifat
akut atau kronis. Bentuk akut yang tidak parah biasanya berlangsung sekitar 4-6
hari, dan umumnya menyerang anak-anak pada usia 5-10 tahun. Sedangkan radang
amandel/tonsil yang kronis terjadi secara berulang-ulang dan berlangsung lama.
Pembesaran tonsil/amandel bisa sangat besar sehingga tonsil kiri dan kanan
saling bertemu dan dapat mengganggu jalan pernapasan. Peradangan tonsil yang
akut ataupun pembengkakan tonsil yang tidak terlalu besar dan tidak menghalangi
jalan pernapasan, serta tidak menimbulkan komplikasi tidak perlu dilakukan
pembedahan/operasi, karena tonsil yang terbuat dari jaringan getah bening dapat
berfungsi mencegah tubuh agar tidak terkena penyakit yang berhubungan dengan
infeksi. Untuk perawatan dan pengobatannya dilakukan beberapa langkah sebagai
berikut :
- Diusahakan untuk minum banyak air atau cairan
seperti sari buah, terutama selama demam.
- Jangan minum es, sirop, es krim, makanan dan
minuman yang didinginkan, gorengan, makanan awetan yang diasinkan, dan manisan.
- Berkumur air garam hangat 3-4 kali sehari.
- Menaruh kompres hangat pada leher setiap hari.
- diberikan terapi antibiotik (atas petunjuk
dokter) apabila ada infeksi bakteri dan untuk mencegah komplikasi.
Berikut ini beberapa contoh ramuan tumbuhan obat
yang dapat digunakan untuk radang amandel (tonsilitis) :
- Bubuk sambiloto sebanyak 3 - 4,5 gram diseduh
dengan 200 cc air panas, tambahkan 1 sendok makan madu, diaduk, lalu diminum
hangat-hangat. Atau 30 gram sambiloto segar/15 gram yang kering, direbus dengan
800 cc air hingga tersisa 400 cc, disaring, airnya ditambahkan 200 cc jus buah
nanas, diaduk, lalu diminum untuk 3 kali sehari, setiap kali minum 200 cc.
(untuk tonsilitis akut)
- 2 buah mengkudu/pace matang + 20 gram kunyit,
dicuci dan dihaluskan, disaring dan diambil airnya, tambahkan air perasan 1
buah jeruk nipis, dan 1 sendok makan madu, diaduk, lalu diminum. Lakukan 2-3
kali sehari. (untuk tonsilitis akut).
- 30 gram benalu jeruk nipis atau benalu teh + 30
gram temu putih + 10 gram sambiloto kering + 20 gram kunyit, direbus dengan 800
cc air hingga tersisa 400 cc, disaring, airnya diminum untuk dua kali sehari,
setiap kali minum 200 cc. (Untuk tonsilitis kronis dengan pembesaran tonsil
yang agak besar).
- 10 lembar daun cocor bebek dihaluskan atau dijus,
airnya digunakan untuk berkumur di tenggorokan. Lakukan 2-3 kali sehari.
- 30-60 gram akar kembang pukul empat dijus,
airnya digunakan untuk berkumur di tenggorokan, lalu ditelan. Lakukan 2 kali
sehari.
Resep tradisional
Bahan :
- Air perasan mengkudu 3 sdk makan
- air perasan jeruk nipis 1 sdk the
- air perasan kunyit 1 sdk the
- madu murni 1 sdk makan
- air matang 3 sdk makan
Cara membuat
Semua bahan aduk merata.
Ambil 3 sdk makan campuran tadi – campur dengan 1/2 gelas air matang & aduk.
Ramuan ini diminum 3x sehari sesudah makan.
Coba selama seminggu berturut-turut, bila belum sembuh
coba lagi hingga sembuh.
0 komentar:
Posting Komentar