Semenjak menjadi ulat
Senyum dan tatapmu hanya sekali kulihat
Saat angin mengalir disela dedaunan
Kau menunduk sambil sesekali mencuri lihat
Dan enTah kenapa
Sebuah pohon yang kita sebut rumah
Tiba tiba saja ambruk kedalam monster besi beroda enam
Bunyi gergaji membuat kita ngeri
Menderu menyisakan asap dan debu
Hari ini, aku pasti merelakan dirimu
Kutempuh semua perjalanan, melewati musim dan cuaca
Aku bermeditasi mencari persejatian diri
Melalui hidup metamorfosa
Meninggalkan jasad hingga musnah
Aku pun terbang melintasi dedaunan
Aku menemukanmu dengan warna indah
Kita hinggap pada ranting yang sama
Belum sempat aku menyapamu...
Ada jejaring menjera kita, ada cairan membasahi tubuh kita
Perlahan kita membeku
Sebelum berakhir sempaat kucatat :
Kita berada dalam rumah kaca selamanya..
Kamis, 23 September 2010
Home »
GoresaN Pena
»
Related Posts:
Sebait Sajak dari Seorang KAwanKu kecewa, Sungguh kukecewa! Anakku sakit, tanpa obat! Anakku ingin sekolah, harga spp tinggi sangat!... Lihat Selengkapnya Aku ingin mengadu, hakim-polisi-jaksa bejat! aku hanya perempuan, bukan payudara, bukan betis, buka… Read More
C-I-N-T-A,Kenapa kita menutup mata ketika kita tidur ? ,Kenapa kita menutup mata ketika kita menangis ? ,Kenapa kita menutup mata ketika kita membayangkan sesuatu ? ,Kenapa kita menutup mata ketika kita berciuman ? ,Hal hal yang terin… Read More
tulang rusuk tidak akan tertukar Thursday, 21 January 2010 at 23:48 kau bilang : “ana akan ta’aruf dengan ukhti beberapa tahun lagi ketika ukhti sudah lulus” buat apa kau katakan itu sekarng akhi . jika belum siap adalah jawabannya , lalu kenapa haru… Read More
CIA (Central Intelegent Agency) akan serang Indonesia !!!!Sanday, October 19, 2009 3:37 pm Dokumen Rahasia CIA tentang penyerbuan ke Indonesia… Sebuah dokumen berklasifikasi sangat rahasia (TOP SECRET) bocor ke tangan wartawan. Dokumen ini adalah laporan CIA kepada Pentagon yang … Read More
MEMINTA, MELACUR, MENGEMIS?Meminta? Memang ada orang yang baik hati, tapi sedikit sekali di dunia ini orang yang semacam itu—apalagi saat kapitalisme telah menghujamkan watak individualisme pada masyarakat, mereka beranggapan bahwa semua hal adalah… Read More
Puisi yang indah dan romantis.
BalasHapusPak Rasyid : Matur Suwun nggih Pak ^^
BalasHapus