Kamis, 23 September 2010

2 kupu kupu diranting yang sama

Semenjak menjadi ulat
Senyum dan tatapmu hanya sekali kulihat
Saat angin mengalir disela dedaunan
Kau menunduk sambil sesekali mencuri lihat
Dan enTah kenapa
Sebuah pohon yang kita sebut rumah
Tiba tiba saja ambruk kedalam monster besi beroda enam
Bunyi gergaji membuat kita ngeri
Menderu menyisakan asap dan debu
Hari ini, aku pasti merelakan dirimu
Kutempuh semua perjalanan, melewati musim dan cuaca
Aku bermeditasi mencari persejatian diri
Melalui hidup metamorfosa
Meninggalkan jasad hingga musnah
Aku pun terbang melintasi dedaunan
Aku menemukanmu dengan warna indah
Kita hinggap pada ranting yang sama
Belum sempat aku menyapamu...
Ada jejaring menjera kita, ada cairan membasahi tubuh kita
Perlahan kita membeku
Sebelum berakhir sempaat kucatat :
Kita berada dalam rumah kaca selamanya..

Related Posts:

  • Coretan-KU..,Kenapa kita menutup mata ketika kita tidur ? ,Kenapa kita menutup mata ketika kita menangis ? ,Kenapa kita menutup mata ketika kita membayangkan sesuatu ? ,Kenapa kita menutup mata ketika kita berciuman ? ,Hal hal yang terin… Read More
  • C-I-N-T-A,Kenapa kita menutup mata ketika kita tidur ? ,Kenapa kita menutup mata ketika kita menangis ? ,Kenapa kita menutup mata ketika kita membayangkan sesuatu ? ,Kenapa kita menutup mata ketika kita berciuman ? ,Hal hal yang terin… Read More
  • Untuk Putra PutrikuBetapa teriris hati ini Melihatmu asyik dengan duniamu Tak kulihat kepolosan di wajahmu yang nampak justru kepalsuan Miris hati ini melihat masa depan Saat etika ketimuran ta' lagi kau miliki Akankah ibu pertiwi makin terpuru… Read More
  • MEMINTA, MELACUR, MENGEMIS?Meminta? Memang ada orang yang baik hati, tapi sedikit sekali di dunia ini orang yang semacam itu—apalagi saat kapitalisme telah menghujamkan watak individualisme pada masyarakat, mereka beranggapan bahwa semua hal adalah… Read More
  • SanggupKah AKu meniti HAri...???Satu kisah tentang cinta…Yang membuatku terpana… Satu kisah tentang lara… yang membuatku terluka… Membuatku berlari tanpa arti… membuatku menari tanpa henti… Aku tak memiliki pagi lagi … aku tak melihat pelangi lagi… Aku tela… Read More

2 komentar: