Rabu, 15 September 2010

Sebuah ungkapan untuk seorang mahasiswi Univeritas Negeri Malang

Jangan teralalu cepat.. Kau ingin semuanya dari diriku ini..
Jangan terburu terburu, aku pun masih ragukan dirimu kini..
Begitu banyak perhatianmu yang telah kau berikan..
Walau hanya sekejap.. Mungkin kau pun mengerti, aku muak dengan sikapmu selama ini..Sifatmu, keseharianmu dan banyak hal ttg kamu

Seorang wania itu harus seperti apa sii..?? Aku nggak akan menjawabnya karena aku pria, bukan wanita. Tapi yang jelas satu hal dan itu juga udda manjadi rahasia umum. Wanita itu harus lembut.. Bukan berarti wanita nggak boleh kasar, juga tidak bermakna bahwa kasar itu hanya milik pria akan tetapi sifat ini harus menonjol dari seorang wanita. Siapapun km, bagaimanapun km.. jika kamu memiliki sifat lembut, banyak pria yang akan segan kepadamu.
Sebenarnya ini adalah masalah rasa, yang tentu saja setiap orang tidak akan sama. Rasa itu subjektif, rasa itu pemberianNya yg mungkin juga bisa sebagai pembeda setiap pria. Beruntunghlah wahai manusia karena diberi rasa yang berbeda beda. Akan Nampak perbedaan dalam keselarasan kehidupan yang sangat indah.Hmm..
Tapi inilah rasaku.. Rasa seorang anak manusia yg masih jd mahasiswa..
Penggalan lagu diatas seakan udda cukup menjawab kenapa aku diam selama ini. Aku tidak menyalahkan dirimu secara utuh. Tapi aku kecewa dengan sebagian dirimu. Aku salut atas semua pengorbanan yg kamu lakukan untuk cinta, atas nama cinta. Tapi dalam menjalani suatu hubungan, keringat dan pengorbanan saja tidaklah cukup. Symponi akan rasa dan sifat dasar seorang wanita bagaikan garam dalam masakan. Aku sadar, kamu nggak akan bisa sepenuhnya menjadi seperti apa yang aku inginkan. Tapi pliiss deh, mosok sech cewek nggak ada lembut lembutnya sama sekali..??
Ingat darimana km berasal, desamu mengajarkan tepo seliro, juga nrimo ing pandum. Lingkungan dimana kamu berasal sudah sangat mendukung untuk itu. Tapi kenapa kamu ternyata seperti itu..?? aku juga nggak tau, dan itu semua hanya kamu yg berhak menjawab.
Jikapun kamu berubah dan memberikanku alasan yg logis, maaf aku nggak akan bisa seperti dulu lagi. Bukan karena aku nggak mencintai kamu lagi, tapi karena luka hati ini terlalu dalam buat menerima suatu “kelogisan”. Kesan buruk yang kamu ukir di kalbuQ seakan sangat dalam, bagaikan lubang meteroit yg menghujam bumi..
Dan yang aku sesalkan juga, rasa amarah dan kebencian yang ada dalam otakmu ternyata udda diluar batas kewajaran. Kesadaran akan hal itu baru aku rasa ketika kita udda nggak lagi bersama. Makian kamu buat aku, rasamu buat aku seakan hanyalah sebuah aib bagimu. Aku nggak akan pernah seperti itu kok, walaupun kodratku sebagai pria haus memaksa kebencian, tapi aku nggak bisa. Aku igin jalinan silaturohmi diantara kita tetap terjaga sampai kapanpun.. Berpisah kadang adalah jalan terbaik, namun bukan berarti dg berpisah kita mengubur semua kenangan yg telah ada..
Itulah dirimu, seorang wanita yg nggak benar benar bisa menjadi ‘wanita’. Aku tidak menyesal pernah meluangkan hatiku untuk kamu, aku juga bersyukur uda mengenalmu selama ini. Aku berharap seiring waktu, kamu akan berubah. Nggak banya’ banya’ kok, just satu.. Jadilah wanita yg lembut..Itu saja

Sebuah ungkapan untuk seorang mahasiswi Univeritas Negeri Malang

Vic,

2 komentar:

  1. tentang perjalanan, dalam mobil, kemudian ada sesuatu yg dia ucapkan secara spontan? p

    BalasHapus