Tradisi kupatan sudah berlangsung sejak lama di salah satu kecamatan di Kabupaten kecil, Trenggalek. Tradisi yg berlangsung pada hari ketujuh idul fitri ini selalu berlangsung ramai dan meriah. Jalanan pada merayap layaknya Surabaya ketika jam berangkat kantor maupun ketika jam pulang kantor.
Kupatan diambil dari kata 'kupat' yang berarti adalah ketupat (anyaman yg terbuat dari janur, berfungsi sebagai wadah dari beras atau ketan yg kemudian ditanak menjadi lontong) dan disuguhkan bersama sayur lain. Basanya bersama opor ayam ataupun sayur 'tewel'. Siapaun bisa mampir dirumah warga hnya unt sekedar makan kupat dan bersilaturrahmi. Kenal atau nggak kenal itu bukan masalah.
Anda bisa langsung masuk, bersalaman lalu makan. Inilah baiknya orang desa, untuk masalah perut tidak perlu khawatir.
Jika anda malu bertamu (karena belum kenal misalnya),itu juga bukan masalah. Asalkan anda punya teman orang Durenan, semua pasti beres. Dengan bantuan meraka, kita kan diajak mengunjungi rumah rumah warga untuk menyantap ketupat. Nggak perlu sungkan, orang desa nggak senang jika ada kata kata sungkan..hhaha
Berminat..?? Silahkan kontak saya, dan saya akan membawa anda bisa meletuskan perut anda secara gratis dan cuma cuma ^__^
0 komentar:
Posting Komentar