Kamis, 17 Juni 2010

KerTas Chamex yang aneh




Kemaren waktu nyari kertas di Sakinah, aku sempat bingung. Ada kertas baru yang cukup menjanjikan untuk lingkungan. Bungkus.na warna ijo, khas daun banget pokok e rek. Merekna Chamex. Karena pertimbangan harga, aku putuskan ambil tuh kertas. Sebagai perbandingan, sinar dunia dibandrol 33rb klo camex ini just 29rb. Lumayan kan selisihna ? Bisa buat beli mie ayam ntar sore di kost..hag..hag
LanGsuNG aku buka, pandangan pertama begitu menggoda. Kertasnya masih anget prend..ckckckc. Baunya juga harum, nggak ada bau bau kimiawi sama sekali. Nggak salah pilih ni batinku ^^. Huurrraaayyy, aku berteriak dalam hati..hihih. Sreet..srreeett, aku pasang di printer, gledek..gludak..plup..plup selembar note dan grafik pun telah tercetak dengan manisnya. Hmmm, lumayan pikirku.
Nggak berselang lama, temenku datang buat pinjam ngeprint. Olala, ternyata camex ini lebih buram daripada sinar dunia.. pantesan ajja. Aku nggak tau faktor penyebab buram ini. Apa karena emng karena harga..? apa kerena kandungan kimia.na sedikit..?? Makin bingung ajja nie.
Jika emng karena harga, aku rasa pabrikna sudah membohongi public dg menomorduakan kualitas. Jika karena unsure lingkungan, aku rasa pabriknya sungguh berhati mulia. Hingga kini aku masih blm bisa menawab pertanyaan itu. Di bungkusna ada gbr yg menjelaskan bhw camex ini bisa terurai sendiri ( kayak plastic bikinan indomaret ito lHo)
Sebagai info, ni kertas bukinan Brasil, negaranya Anaconda dan Kaka. Mungkin karena disana hutan masih luas dan tentu saja kayu harganya murah, maka kertas ini dibuat dg teknolgi sprti kertas-kertas pada umumnya. Jika prediksi ini benar, berarti pabrik emg menonorduakan mutu dan nggak cinta lingkungan.. hmmmm.. Wallahu ‘alam.

3 komentar:

  1. hmm, yg salah tu yg beli kertas ato yg bikin ya tentang kerusakan???? tau ahh
    yg aku tahu biaya terbesar dari pabrik kertas adalah biaya penanaman kembali hutan yg udah dieksploitasi. jadi kalo ada perusahaan yg jual kertas dibawah harga pasaran, itu perusahaan nanam kembali hutan yg ditebangnya ga????
    trus yg beli kertas nyarinya yg dibawah harga pasaran, itu sadar ga dia beli kertas yg ga nanam kembali hutan yg ditebang.

    BalasHapus