Kegagalan Persebaya menembus semifinal Piala Indonesia 2010 menimbulkan duka tersendiri. Apalagi, setelah Green Force -julukan Persebaya- dipastikan kalah dengan agregat 1-2 oleh Sriwijaya FC, Asisten Manajer Persebaya Ferdinand Patty tampak berang.
Mengenai permainan terakhir di Piala Indonesia (20/7), dia menyebutkan bahwa awak Persebaya tidak profesional. Namun, beberapa pihak tak menginginkan kondisi meruncing.
Manajer Persebaya I Gede Widiade berniat secepatnya menemui pemain dan pelatih Persebaya. Tapi, tujuannya bukan melakukan perubahan besar demi satu atau dua pertandingan tersisa. "Saya tidak mungkin memberikan keputusan material yang justru bersifat destruktif untuk tim," tegas dia tadi malam (21/7).
Ungkapan tersebut memang berbeda jauh dari pernyataan Ferdinand sebelumnya. Yaitu, menyarankan pelatih Rudy William Keltjes untuk mundur. Sebaliknya, Gede segera mendatangi tim dan meminta semua awak Persebaya untuk menutup segala kekurangan.
Dia pun menyatakan siap bekerja sama demi mengurai persoalan di internal Persebaya. "Saya sudah menerima laporan dari pemain, pelatih, dan asisten manajer. Mereka memberikan masukan sesuai dengan sudut pandang masing-masing berikut keterbatasannya. Dan, saat ini saya sedang berusaha melepaskan simpul-simpul persoalan yang terjadi," ungkap pria asal Surabaya tersebut.
Dia paham bahwa salah satu persoalan yang mendera Persebaya terkait dengan kesejahteraan pemain. Baik gaji maupun sisa kontrak yang belum terbayar. Karena itu, dia berupaya untuk memenuhi hak pemain. Salah satu contohnya, ketika dia dan Ferdinand rela patungan untuk menutup gaji Juni.
Di sisi lain, Gede berpendapat bahwa kurang etis jika persoalan kesejahteraan itu memengaruhi hasil pekerjaan. ''Dalam waktu dekat ini saya akan ke Surabaya untuk menemukan solusi yang tepat,'' lanjut dia.
Terpisah, Rudy tak terlalu bereaksi ketika menanggapi komentar Ferdinand yang menyudutkannya. Menurut dia, yang terpenting bukan persoalan mundur atau tidak, tapi menyelamatkan nasib Persebaya. "Meski begitu, saya akan tetap menerima keputusan manajemen," tegasnya.
Sementara itu, salah seorang pemain yang enggan disebutkan namanya menyatakan telah bermain maksimal di laga second leg melawan Sriwijaya tersebut. Kalaupun Persebaya gagal menang, dia mengakui bahwa hal itu tak lepas dari kekurangan timnya. ''Mungkin kurang tenang saja,'' jelasnya.
Jumat, 23 Juli 2010
Related Posts:
Manajemen Waktu Berkendara Selama PuasaBulan Ramadhan telah datang. Menjadi kewajiban bagi kaum muslim untuk melakukan puasa selama sebulan penuh. Meski berpuasa, bukan berarti aktivitas harian terganggu atau menjadi malas malasan dlm melakukan suatu hal. Palinhg … Read More
Perbandingan LSI dengan LPI Siapa Unggul ? Pendiri grup PSSI Tandingan di situs jejaring sosial, Ian Rajagukguk, membeberkan perbedaan antara Liga Super Indonesia (LSI) dengan Liga Primer Indonesia (LPI) yang sedianya siap digelar 26 Oktober mendatang.Menurut Ian… Read More
Si “Dua Wajah” Hudson IMB Siapa yang tak kenal Hudson? Lajang dari kota Yogyakarta ini merupakan salah satu kontestan IMB (Indonesia Mencari Bakat) yang ditayangkan salah satu stasiun televisi swasta setiap hari sabtu an minggu. Tampilan … Read More
Polemik Tanding Ulang Persebaya yang tak kunjung reda“Sepandai-pandainya Tupai melompat, suatu saat pasti akan jatuh juga”. Begitulah pepatah lawas yang tepat bagi Persebaya Surabaya, terkait dengan masalah kewajiban memainkan tanding ulang kontra Persik Kediri yang dihadapi… Read More
Gonzales-Irfan Pelengkap Keping Puzzle Timnas? Striker timnas Indonesia Cristian Gonzales dan Irfan Bachdim seolah menjadi keping puzzle yang sempat hilang. Kehadiran mereka membuat puzzle susunan pemain timnas mulai terasa lengkap. Penampilan impresif Gonzales d… Read More
Hmm..Manajemen Harus berbenah SoB
BalasHapusIyaaa Sob
BalasHapus