Minggu, 18 Juli 2010

Offshore


Laut merupakan satu satunya lokasi untuk membangun suatu kontruksi platform. Dalam membangun suatu platform harus mempertimbangkan dan memahami aspek lingkungan dimana nantinya akan berpengaruh pada jenis konstruksi platform tersebut.
Ada 12 aspek yang harus diperhatikan dalam merencanakan dan pengenbangan suatu offshore platform.

1. Pertama adalah Aspek Jarak  dan Kedalaman,
yang dimaksud jarak disini adalah jarak offshore tersebut dari pesisir pantai. Offshore yang letaknya jauh dari dataran harus memiliki sarana transportasi,komunikasi dan akomodasi yang baik. Jika salah satu dari itu tidak tercapai,akan menjadi masalah yang besar nantinya. Kedalaman mempunyai pengaruh pada penentuan jenis platform yang digunakan dan kedalaman akan mempengaruhi biaya dari offshore itu sendiri karena kedalaman berbanding lurus dengan cost.
2. Yang kedua adalah Tekanan Hidrostatik dan Daya Apung.
 Tekanan hidrostatik bergerak kesegala arah. Tekanan hidrostatis dihubungkan dengan konsep bouyancy atau daya apung atau jga gaya arcimedes yang dimana berat air yang dipindahkan sama dengan berat benda itu sendiri. Jadi penentuan titik berat apung tidak hanya untuk perencanaan kapal saja untuk ofshore juga sangat diperhatikan demi memenuhi stabilitas yang bagus.
            3. Yang ketiga adalah Temperatur
dimana temperatur air laut sangat bervariasi untuk yang terendah - 2°C ( 28°F) dan tertinggi 32°C ( 90°F). Organisma laut sangat sensitif pada perubahan temperature. Demikian juga sifat material pada struktur platform terutama yang yang terjamah langsung dengan air laut karena bila temperature di bawah temperature transisi material akan mudah mengalami korosi.
Temperatur juga mempunyai suatu pengaruh besar pada tekanan cairan dan tekanan udara selama konstruksi. Temperatur yang baik adalah temperature yang cenderung tetap. Begitu juga nanti akan berakibat fatal pada hasil explorasi yaitu minyak atau gas. Ini sangat riskan akan perubahan temperature, jadi membutuhkan perhatian yang khusus agar tidak terjadi hal- hal yang tidak diinginkan.
4. Yang keempat adalah Air Laut dan Reaksi Kimia Suatu Organisme.
Unsur kimia yang dominan pada air laut adalah garam atau NaCl ion ini berperan penting untuk pengikisan suatu material karena ion ini mengurangi perlindungan dioksidasi yang akibatnya akan mempercepat proses karat. Organisme laut bisa menjadi masalah pada konstruksi offshore contoh hewan Bulu Babi,ia menempel pada baja- baja yang sering membuat lubang kecil kemudian mengeluarkan asam dan mengikis baja. Pertumbuhan organisme laut dipengaruhi oleh temperatur, kadar  oksigen, pH, kadar garam,kekeruhan, dan intensitas cahaya.
5. Yang kelima adalah arus,
walupun arusnya kecil akan tetap berpengaruh pada pengembangan offshore platform. Bebrapa penelitian menjelaskan bahwa arus dipengaruhi oleh pergerakan naik turun air dan substance verticalnya. Yang berbahaya adalah yang pergerakan arus berubah 4 kali tiap hari dengan kecepatan 7 knot atau lebih. Pada lautan yang dalam arus ditimbulkan karena adanya gelombang interval dilaut,tekanan geostropik serta adanya progress kedalaman dari dasar laut.
6. Gelombang,
ini menjadi perhatian yang jelas pada struktur offshore yang harus betul- betul dicermati karena gelombang dapat mengakibatkan kerusakan pada bangunan offshore, dasar pengetahuan tentang gelombang dapat dipelajari dari ilmu kelautan. Sehingga besa kecilnya gelombang bias diprediksi sebelumnya.
            7. Angin dan Badai,
 peristiwa ini dapat terjadi kapan saja. Ini terjadi akibat perbedaan tekanan temperatur yang tinggi. Kecepatan badai sebanding dengan luas laut, jadi semakin luas laut tersebut kemungkinan kecepatannya juga akan semakin besar. Jadi offshore harus bisa menerima dampak terburuk dari adanya badai. Jadi sebaiknya dalam perencanaan operasi oshore sebaiknya dipilih periode yang baik selama masa operasi.
8. Gelombang Pasang di Perairan,
Pasang diakibatkan oleh gaya tarik gravitasi bulan dan matahari. Badai surges adalah perubahan tingkatan air yang disebabkan
 terutama semata oleh efek angin yang berhembus pada suatu periode yang lama kearah yang sama. Yang menjadi penyebab
 adalah sebagai tekanan barometer berbeda. Ketika tekanan rendah, permukaan air akan naik.
            9. Hujan, Salju, Kabut, serta cuaca yang tidak menentu,
Hujan, Salju, dan kabut adalah salah satu resiko operasi lepas pantai yang  mengakibatkan terbatasnya jarak penglihatan. Dan hujan yang terjadi terus menerus akan menyebabkan air akan masuk ke dalam geladak, jika dibiarkan maka air akan mengganggu stabilitas platform. Begitu juga dengan salju dank abut, ini sangat mengganggu jarak pandangan. Terutama ketika pendaratan Helikopter.
            10. Lautan Es Dan Gunung Es Terapung
 Laut Es ditemukan sepanjang tahun diKutub Utara dan sepanjang musim dingin arah selatan. Ini terjadi bias any pada bulan februari dengan temperature – 2 drajat celcius.
            11. Seismicas, Seaquakes, dan Tsunamis, gempabumi sering terjadi dan paling serius terjadi pada lempeng pasifik.  Gempabumi yang menyebabkan pergeseran tanah yang besar akan memungkinkan terjadinya Tsunami dan tanah longsor.
12 Banjir, Banjir biasanya identik terjadi di sungai. Ini mungkin terjadi karena intensitas curah hujan yang tinggi. Badai topan juga salah satu penyebab terjadinya banjir banding.



0 komentar:

Posting Komentar